Jakarta: Masjid Istiqlal akan membuka kapasitas 150.000 jemaah untuk hari pertama salat tarawih pada Ramadan 1444 H. Angka ini naik tiga kali lipat dibanding tahun sebelumnya yang hanya 5.000 jemaah saja pada masa pandemi covid-19 sedang parah-parahnya.
Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar mengatakan sebetulnya Istiqlal bisa menampung 250.000 jemaah, namun untuk antisipasi beberapa hal, maka belum bisa sepenuhnya dimaksimalkan.
"Kalau full bisa ada 250.000 orang sebenarnya. Tapi nanti tidak kita belum memaksimumkan, kita mungkin hanya akan buka sampai 150.000 orang saja sampai lantai lima karena covid-19 kan belum benar-benar pergi ya. Bisa dikatakan penuh ya, tapi saya mengantisipasi jangan sampai nanti kalau hujan licin terus berdesak-desakan. Semua manajemen resiko kita pertimbangkan," kata Nasaruddin pada Media Indonesia, Rabu, 22 Maret 2023.
Perbedaan perayaan Ramadan di Masjid Istiqlal dengan tahun lalu bisa dikatakan signifikan. Selain jumlah jemaah yang ditargetkan naik drastis, perlengkapan keamanannya pun sangat canggih.
"Semua sudah berdekatan sekarang. Kalau dulu kan social distancing kan masih ada, kalau ini enggak. Dulu enggak dipasang karpet, sekarang sudah ada. Nanti pas Idulfitri ini agak terbuka, di halaman-halaman kan enak kalau sekarang tidak ada lagi pedagang kaki lima yang memenuhi. Tidak ada lagi parkir macam-macam. Karena kita parkiran di lantai satu dan dua, basement. Basement itu dari ujung ke ujung menampung 1.000 kendaraan. Itu luar biasa luasnya. Kita berterimakasih kepada Bapak Presiden yang memberikan dana renovasi," ujar Nasaruddin.
Lalu, agar jemaah bisa fokus beribadah tanpa kekhawatiran, terlebih Ramadan ini adalah Ramadan pertama bisa menampung jemaah dalam jumlah sangat banyak pascapandemi. Masjid Istiqlal juga menyediakan CCTV yang memadai.
"Kemudian juga penitipan sandal, kita tidak ingin kecurian. Dilengkapi dengan 160 CCTV paling canggih karena itu bisa biometrik itu ya, jadi kalau misal ada seseorang yang ambil, dalam tempo hitungan detik, bisa langsung ketahuan orang itu dimana. Karena kita disini tidak ada celah yang tidak di-cover oleh CCTV. Bahkan radius sampai jalan Thamrin juga, kita bisa men-shoot plat mobilnya, kita punya kamera sangat canggih ya. Biar jarak 500 meter bisa membaca mobil," ujar Nasaruddin. (Rona Marina Nisaasari)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Jakarta:
Masjid Istiqlal akan membuka kapasitas 150.000 jemaah untuk hari pertama salat
tarawih pada
Ramadan 1444 H. Angka ini naik tiga kali lipat dibanding tahun sebelumnya yang hanya 5.000 jemaah saja pada masa pandemi covid-19 sedang parah-parahnya.
Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar mengatakan sebetulnya Istiqlal bisa menampung 250.000 jemaah, namun untuk antisipasi beberapa hal, maka belum bisa sepenuhnya dimaksimalkan.
"Kalau
full bisa ada 250.000 orang sebenarnya. Tapi nanti tidak kita belum memaksimumkan, kita mungkin hanya akan buka sampai 150.000 orang saja sampai lantai lima karena covid-19 kan belum benar-benar pergi ya. Bisa dikatakan penuh ya, tapi saya mengantisipasi jangan sampai nanti kalau hujan licin terus berdesak-desakan. Semua manajemen resiko kita pertimbangkan," kata Nasaruddin pada
Media Indonesia, Rabu, 22 Maret 2023.
Perbedaan perayaan Ramadan di Masjid Istiqlal dengan tahun lalu bisa dikatakan signifikan. Selain jumlah jemaah yang ditargetkan naik drastis, perlengkapan keamanannya pun sangat canggih.
"Semua sudah berdekatan sekarang. Kalau dulu kan
social distancing kan masih ada, kalau ini enggak. Dulu enggak dipasang karpet, sekarang sudah ada. Nanti pas Idulfitri ini agak terbuka, di halaman-halaman kan enak kalau sekarang tidak ada lagi pedagang kaki lima yang memenuhi. Tidak ada lagi parkir macam-macam. Karena kita parkiran di lantai satu dan dua, basement. Basement itu dari ujung ke ujung menampung 1.000 kendaraan. Itu luar biasa luasnya. Kita berterimakasih kepada Bapak Presiden yang memberikan dana renovasi," ujar Nasaruddin.
Lalu, agar jemaah bisa fokus beribadah tanpa kekhawatiran, terlebih Ramadan ini adalah Ramadan pertama bisa menampung jemaah dalam jumlah sangat banyak pascapandemi. Masjid Istiqlal juga menyediakan CCTV yang memadai.
"Kemudian juga penitipan sandal, kita tidak ingin kecurian. Dilengkapi dengan 160 CCTV paling canggih karena itu bisa biometrik itu ya, jadi kalau misal ada seseorang yang ambil, dalam tempo hitungan detik, bisa langsung ketahuan orang itu dimana. Karena kita disini tidak ada celah yang tidak di-
cover oleh CCTV. Bahkan radius sampai jalan Thamrin juga, kita bisa men-
shoot plat mobilnya, kita punya kamera sangat canggih ya. Biar jarak 500 meter bisa membaca mobil," ujar Nasaruddin. (
Rona Marina Nisaasari)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)
