medcom.id, Jakarta: Sebanyak 1.074 kendaraan ditilang karena masuk jalur Transjakarta (busway). Jumlah itu terhitung sejak sterilisasi busway dilakukan pada Senin (13/6/2016). Jumlah pelanggar terbanyak ada pada Selasa (14/6/2016) dengan angka mencapai 408 kendaraan. Sedangkan hari pertama hanya 274 pelanggar.
Menurut Kasubdit Pembinaan dan Penegakkan Hukum Direktorat Lalu Lintas Ajun Komisaris Besar Budiyanto, dari total kendaraan yang ditilang itu, didominasi oleh pengendara sepeda motor yang mencapai 1025 pelanggar. Pada hari pertama, 265 pengendara yang ditilang. Hari kedua dan ketiga 402 dan 358 pengendara.
Sementara untuk kendaraan roda empat, walau tidak mencapai angka ratusan, tetap lumayan banyak yang kedapatan melanggar. Pada hari ketiga saja, mobil yang masuk busway mencapai 20 unit.
“Kami sudah tegaskan bahwa sanksi bagi yang melaggar adalah denda maksimal, yakni Rp500 ribu. Tapi, tetap ada penetapan dari pengadilan, bisa saja tidak Rp500 ribu. Hanya saja kami berharap denda bisa membuat pelanggar jera,” kata Budiyanto, Kamis (16/6/2016).
Adapun masih nekatnya para pengendara melalui busway dinilai karena kurangnya kesadaran hukum dalam berlalu lintas. Masyarakat masih harus diawasi untuk patuh terhadap aturan. Selain itu, sosialisasi soal sterilisasi juga belum masif.
“Kurangnya sarana dan prasarana juga jadi penyebab masyarakat masih menerobos. Ada beberapa koridor yang belum dilengkapi atau dipasang separator yang tinggi dan portal,” tukas Budiyanto.
medcom.id, Jakarta: Sebanyak 1.074 kendaraan ditilang karena masuk jalur Transjakarta (busway). Jumlah itu terhitung sejak sterilisasi busway dilakukan pada Senin (13/6/2016). Jumlah pelanggar terbanyak ada pada Selasa (14/6/2016) dengan angka mencapai 408 kendaraan. Sedangkan hari pertama hanya 274 pelanggar.
Menurut Kasubdit Pembinaan dan Penegakkan Hukum Direktorat Lalu Lintas Ajun Komisaris Besar Budiyanto, dari total kendaraan yang ditilang itu, didominasi oleh pengendara sepeda motor yang mencapai 1025 pelanggar. Pada hari pertama, 265 pengendara yang ditilang. Hari kedua dan ketiga 402 dan 358 pengendara.
Sementara untuk kendaraan roda empat, walau tidak mencapai angka ratusan, tetap lumayan banyak yang kedapatan melanggar. Pada hari ketiga saja, mobil yang masuk busway mencapai 20 unit.
“Kami sudah tegaskan bahwa sanksi bagi yang melaggar adalah denda maksimal, yakni Rp500 ribu. Tapi, tetap ada penetapan dari pengadilan, bisa saja tidak Rp500 ribu. Hanya saja kami berharap denda bisa membuat pelanggar jera,” kata Budiyanto, Kamis (16/6/2016).
Adapun masih nekatnya para pengendara melalui busway dinilai karena kurangnya kesadaran hukum dalam berlalu lintas. Masyarakat masih harus diawasi untuk patuh terhadap aturan. Selain itu, sosialisasi soal sterilisasi juga belum masif.
“Kurangnya sarana dan prasarana juga jadi penyebab masyarakat masih menerobos. Ada beberapa koridor yang belum dilengkapi atau dipasang separator yang tinggi dan portal,” tukas Budiyanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)
