medcom.id, Jakarta: Banjir laut pasang akibat tanggul jebol di kawasan pemukiman Pantai Mutiara, Penjaringan, Jakarta Utara, berangsur-angsur surut. Suasana yang semakin kondusif ini disambut baik warga yang mulai membersihkan rumah dan jalan yang sempat terendam sejak semalam. Mobil warga pun sejauh ini sudah bisa berlalu-lalang di kompleks pemukiman Pantai Mutiara.
Surutnya genangan akibat limpasan air laut tersebut tak lepas dari kesigapan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta dan beberapa pihak lain yang menyedot air dengan empat pompa berukuran besar.
"Kami terus berupaya memulihkan banjir. Selanjutnya yang menjadi prioritas adalah membangun kembali tanggul baru," ujar Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Denny Wahyu, Sabtu (4/6/2016).
Hingga kini, sambung Denny, banjir bisa ditangani dengan baik meskipun banyak kesimpangsiuran kabar mengenai ketinggian air. Dia meyakinkan tidak ada kerugian yang serius dari kejadian jebolnya tanggul.
Sebelumnya, warga kawasan komplek pemukiman elit Pantai Mutiara, Penjaringan, Jakarta Utara, menyesalkan marak beredar foto yang tidak benar (hoax) tentang banjir yang menggenangi wilayah pemukimannya.
Perry, salah seorang warga, menyatakan foto yang banyak ditanyangkan di media dan diunggah di sosial media terlalu berlebihan. Sebab, dia memastikan pasang air laut yang merengsek masuk ke kompleks perumahannya hanya setinggi 5 sampai 15 sentimeter.
"Foto yang beredar di media sosial itu adalah foto pada 2013," kata Perry.
Beredarnya foto hoax sempat membuat sanak keluarga warga panik. "Banyak saudara saya menelepon karena panik melihat foto yang beredar di media sosial. Padahal itu tidak benar," ujarnya.
Tingginya pasang air laut menyebabkan tanggul sepanjang 50 meter jebol, Jumat 3 Juni 2016 malam. Tanggul itu terletak di Jalan Mutiara 1, Pluit, Penjaringan, dan berdampak pada rumah di kompleks Pantai Mutiara.
medcom.id, Jakarta: Banjir laut pasang akibat tanggul jebol di kawasan pemukiman Pantai Mutiara, Penjaringan, Jakarta Utara, berangsur-angsur surut. Suasana yang semakin kondusif ini disambut baik warga yang mulai membersihkan rumah dan jalan yang sempat terendam sejak semalam. Mobil warga pun sejauh ini sudah bisa berlalu-lalang di kompleks pemukiman Pantai Mutiara.
Surutnya genangan akibat limpasan air laut tersebut tak lepas dari kesigapan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta dan beberapa pihak lain yang menyedot air dengan empat pompa berukuran besar.
"Kami terus berupaya memulihkan banjir. Selanjutnya yang menjadi prioritas adalah membangun kembali tanggul baru," ujar Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Denny Wahyu, Sabtu (4/6/2016).
Hingga kini, sambung Denny, banjir bisa ditangani dengan baik meskipun banyak kesimpangsiuran kabar mengenai ketinggian air. Dia meyakinkan tidak ada kerugian yang serius dari kejadian jebolnya tanggul.
Sebelumnya, warga kawasan komplek pemukiman elit Pantai Mutiara, Penjaringan, Jakarta Utara, menyesalkan marak beredar foto yang tidak benar (
hoax) tentang banjir yang menggenangi wilayah pemukimannya.
Perry, salah seorang warga, menyatakan foto yang banyak ditanyangkan di media dan diunggah di sosial media terlalu berlebihan. Sebab, dia memastikan pasang air laut yang merengsek masuk ke kompleks perumahannya hanya setinggi 5 sampai 15 sentimeter.
"Foto yang beredar di media sosial itu adalah foto pada 2013," kata Perry.
Beredarnya foto
hoax sempat membuat sanak keluarga warga panik. "Banyak saudara saya menelepon karena panik melihat foto yang beredar di media sosial. Padahal itu tidak benar," ujarnya.
Tingginya pasang air laut menyebabkan tanggul sepanjang 50 meter jebol, Jumat 3 Juni 2016 malam. Tanggul itu terletak di Jalan Mutiara 1, Pluit, Penjaringan, dan berdampak pada rumah di kompleks Pantai Mutiara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)
