Jakarta: Badan Intelijen Negara (BIN) merespons beredarnya video tentang penyebaran virus korona (covid-19) di DKI Jakarta. Video dengan logo BIN itu dipastikan hoaks.
"Bukan dari BIN," ucap Deputi Bidang Komunikasi dan Informasi BIN Wawan Purwanto saat dikonfirmasi Medcom.id, Rabu, 12 Agustus 2020.
Wawan menyebut pihaknya telah melihat video paparan yang menyebutkan Jakarta sebagai zona hitam itu. Namun saat ini, BIN masih belum bisa membeberkan siapa dalang penyebaran hoaks tersebut.
"Masih dalam penyelidikan oleh BIN terkait video hoaks itu," kata dia.
Ketua Forum Aliansi Masyarakat Pemerhati DKI Jakarta (FamDJak), Jimmy CK, turut merespons video yang tersebar di grup Whatsapp itu. Dia meminta masyarakat tidak termakan isu itu.
Baca: Kasus Positif Covid-19 di Jakarta Bertambah 578
Menurut Jimmy, meski terjadi peningkatan, namun Pemerintah Provinsi DKI bergerak cepat merespons penyebaran wabah. Terbukti dengan tes polymerase chain reaction (PCR) yang melebihi standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Jangan membuat masyarakat resah dengan memunculkan informasi tidak lengkap," kata dia.
Jakarta: Badan Intelijen Negara (
BIN) merespons beredarnya video tentang penyebaran virus korona (
covid-19) di
DKI Jakarta. Video dengan logo BIN itu dipastikan
hoaks.
"Bukan dari BIN," ucap Deputi Bidang Komunikasi dan Informasi BIN Wawan Purwanto saat dikonfirmasi
Medcom.id, Rabu, 12 Agustus 2020.
Wawan menyebut pihaknya telah melihat video paparan yang menyebutkan Jakarta sebagai zona hitam itu. Namun saat ini, BIN masih belum bisa membeberkan siapa dalang penyebaran hoaks tersebut.
"Masih dalam penyelidikan oleh BIN terkait video hoaks itu," kata dia.
Ketua Forum Aliansi Masyarakat Pemerhati DKI Jakarta (FamDJak), Jimmy CK, turut merespons video yang tersebar di grup
Whatsapp itu. Dia meminta masyarakat tidak termakan isu itu.
Baca: Kasus Positif Covid-19 di Jakarta Bertambah 578
Menurut Jimmy, meski terjadi peningkatan, namun Pemerintah Provinsi DKI bergerak cepat merespons penyebaran wabah. Terbukti dengan tes
polymerase chain reaction (PCR) yang melebihi standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Jangan membuat masyarakat resah dengan memunculkan informasi tidak lengkap," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)
