medcom.id, Jakarta: Sidang perdana kasus pembunuhan siswa kelas 12 SMU 109, Jagakarsa, Jakarta Selatan diwarnai kericuhan. Kericuhan berawal saat pihak keluarga dan teman-teman korban, meneriaki dan memukul dua terdakwa, yang merupakan siswa SMU 60 Jakarta.
Pantauan di lapangan, keluarga dan sejumlah teman korban yang kesal dan tidak terima akan perbuatan terdakwa, mengejar dan memukuli kedua terdakwa saat hendak memasuki ruang sidang. Kata-kata makian terus dilontarkan pihak korban terhadap para terdakwa, Kamis (4/12/2014).
Ibunda korban, Erlita meminta kepada aparat penegak hukum agar kedua pelaku dihukum seberat-beratnya, dan mengusut kasus tersebut hingga tuntas. Dia menduga masih ada beberapa pelaku yang menjadi daftar pencarian orang di kepolisian.
Sementara itu kuasa hukum terdakwa, Lesmana Budiarta menyatakan mereka tidak akan mengajukan eksepsi ke jaksa, karena isi keterangan di BAP sudah sesuai dengan apa yang dilakukan kliennya.
medcom.id, Jakarta: Sidang perdana kasus pembunuhan siswa kelas 12 SMU 109, Jagakarsa, Jakarta Selatan diwarnai kericuhan. Kericuhan berawal saat pihak keluarga dan teman-teman korban, meneriaki dan memukul dua terdakwa, yang merupakan siswa SMU 60 Jakarta.
Pantauan di lapangan, keluarga dan sejumlah teman korban yang kesal dan tidak terima akan perbuatan terdakwa, mengejar dan memukuli kedua terdakwa saat hendak memasuki ruang sidang. Kata-kata makian terus dilontarkan pihak korban terhadap para terdakwa, Kamis (4/12/2014).
Ibunda korban, Erlita meminta kepada aparat penegak hukum agar kedua pelaku dihukum seberat-beratnya, dan mengusut kasus tersebut hingga tuntas. Dia menduga masih ada beberapa pelaku yang menjadi daftar pencarian orang di kepolisian.
Sementara itu kuasa hukum terdakwa, Lesmana Budiarta menyatakan mereka tidak akan mengajukan eksepsi ke jaksa, karena isi keterangan di BAP sudah sesuai dengan apa yang dilakukan kliennya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)
