medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama mengakui dirinya bisa disuap oleh siapa pun. Namun, rasuah itu tidak dengan nominal uang.
"Kalau ketemu teman pengusaha di kawinan, dia mau nyogok Rp30 miliar. 'Gue kasih tahu lu ya, saya bisa disogok. Harga saya, seharga nyawa kamu. Kalau kamu mau nyogok, itu nyawa kamu bayarannya'. Langsung dia enggak enak dan memusuhi saya," kata Ahok dalam sambutannya di Balai Agung, Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (15/9/2015).
Ahok mengakui, sejak menjabat Bupati Belitung Timur, dirinya sudah menerapkan prinsip tidak bisa disogok oleh siapa pun dan dengan apa pun. Kecuali dengan nyawa sang penyuap.
Menurut Ahok, apa yang dilakukannya bukan pencitraan. Ahok sering diragukan konsistensinya dalam memegang prinsip tersebut. Terutama dengan gaji kepala daerah yang kecil dan godaan suap. Baik fee proyek atau tanda tangan yang dinilai hingga puluhan miliar rupiah.
"Makan dengan pengusaha saja saya yang bayar. Uang operasional gue gede bos. Saya suruh ajudan untuk bayar. Enggak ada pengusaha yang bayarin. Supaya dia tahu. Saya jadi model," ujar dia.
Ahok menuturkan, saat dirinya jadi bupati, banyak teman-temannya yang mendadak baik. Ahok pernah diberi kulkas ukuran besar di depan rumahnya. Ahok kaget dan menanyakan perihal pengiriman kulkas itu.
"Teman usaha kirim satu kulkas besar ke rumah. Kulkas itu dari toko teman saya yang lain. Itu dari siapa? Ini dari si ini. Saya telepon dia. Ada apa kirim kulkas tiba-tiba? Enggak ada angin, enggak ada hujan. Dia jawab, teman jadi bupati gue senang, ya gue kirim," cerita Ahok.
"Waktu gue nikah amplop lu cuma Rp100 ribu. Waktu bapak gue meninggal dan bangkrut sebagai pengusaha, ada cek tagihan tebal, kamu ngasih saya cuma Rp100 ribu. Kok sekarang tumben ngasih kulkas jutaan. Saya yakin ini ada hubungan dengan posisi saya," imbuh Ahok.
medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama mengakui dirinya bisa disuap oleh siapa pun. Namun, rasuah itu tidak dengan nominal uang.
"Kalau ketemu teman pengusaha di kawinan, dia mau nyogok Rp30 miliar. 'Gue kasih tahu lu ya, saya bisa disogok. Harga saya, seharga nyawa kamu. Kalau kamu mau nyogok, itu nyawa kamu bayarannya'. Langsung dia enggak enak dan memusuhi saya," kata Ahok dalam sambutannya di Balai Agung, Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (15/9/2015).
Ahok mengakui, sejak menjabat Bupati Belitung Timur, dirinya sudah menerapkan prinsip tidak bisa disogok oleh siapa pun dan dengan apa pun. Kecuali dengan nyawa sang penyuap.
Menurut Ahok, apa yang dilakukannya bukan pencitraan. Ahok sering diragukan konsistensinya dalam memegang prinsip tersebut. Terutama dengan gaji kepala daerah yang kecil dan godaan suap. Baik fee proyek atau tanda tangan yang dinilai hingga puluhan miliar rupiah.
"Makan dengan pengusaha saja saya yang bayar. Uang operasional gue gede bos. Saya suruh ajudan untuk bayar. Enggak ada pengusaha yang bayarin. Supaya dia tahu. Saya jadi model," ujar dia.
Ahok menuturkan, saat dirinya jadi bupati, banyak teman-temannya yang mendadak baik. Ahok pernah diberi kulkas ukuran besar di depan rumahnya. Ahok kaget dan menanyakan perihal pengiriman kulkas itu.
"Teman usaha kirim satu kulkas besar ke rumah. Kulkas itu dari toko teman saya yang lain. Itu dari siapa? Ini dari si ini. Saya telepon dia. Ada apa kirim kulkas tiba-tiba? Enggak ada angin, enggak ada hujan. Dia jawab, teman jadi bupati gue senang, ya gue kirim," cerita Ahok.
"Waktu gue nikah amplop lu cuma Rp100 ribu. Waktu bapak gue meninggal dan bangkrut sebagai pengusaha, ada cek tagihan tebal, kamu ngasih saya cuma Rp100 ribu. Kok sekarang tumben ngasih kulkas jutaan. Saya yakin ini ada hubungan dengan posisi saya," imbuh Ahok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(FZN)
