medcom.id, Jakarta: Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meninjau Pasar Senen, Jakarta Pusat. Pasar tertua di Ibu Kota itu luluhlantak dilumat api pada 19 Januari lalu.
Menggunakan baju dinas, Djarot langsung mengampiri pedagang yang membuka lapak di depan pasar. Pedagang meminta Djarot mengizinkan mereka berjualan di sana. Sebab, mereka belum memiliki tempat berjualan.
"Yang penting tertib," kata Djarot di lokasi, Selasa 14 Februari 2017.
Pedagang leluasa menyampaikan keluh kesah. Sebagian pedagang bahkan berani menagih janji tempat berdagang sementara. "Ke mana kami akan ditempatkan Pak?" kata seorang pedagang.
"Kami kan sudah kehilangan kios, untuk modal enggak ada, mohon bantuannya Pak," ujar pedagang lainnya.
Djarot menjawab, mereka bisa menempati Blok III setelah renovasi selesai.
Para pedagang berterima kasih pada Djarot karena meluangkan waktu untuk melihat kondisi pedagang. Walaupun sudah kehilangan kios, mereka berusaha tertib dengan tidak berjualan sampai tumpah ke jalan.
"Izinkan kami berterima kasih atas kedatangannya, kami sangat berterima kasih, mudah-mudahan keinginan kami diterima dengan baik," ujarnya pada Djarot.
Ada pula pedagang yang memohon Djarot supaya tak menggusur mereka. "Mau digusur gimana, mau ditata kok digusur," respon Djarot.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/5b27z62k" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
medcom.id, Jakarta: Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meninjau Pasar Senen, Jakarta Pusat. Pasar tertua di Ibu Kota itu luluhlantak dilumat api pada 19 Januari lalu.
Menggunakan baju dinas, Djarot langsung mengampiri pedagang yang membuka lapak di depan pasar. Pedagang meminta Djarot mengizinkan mereka berjualan di sana. Sebab, mereka belum memiliki tempat berjualan.
"Yang penting tertib," kata Djarot di lokasi, Selasa 14 Februari 2017.
Pedagang leluasa menyampaikan keluh kesah. Sebagian pedagang bahkan berani menagih janji tempat berdagang sementara. "Ke mana kami akan ditempatkan Pak?" kata seorang pedagang.
"Kami kan sudah kehilangan kios, untuk modal enggak ada, mohon bantuannya Pak," ujar pedagang lainnya.
Djarot menjawab, mereka bisa menempati Blok III setelah renovasi selesai.
Para pedagang berterima kasih pada Djarot karena meluangkan waktu untuk melihat kondisi pedagang. Walaupun sudah kehilangan kios, mereka berusaha tertib dengan tidak berjualan sampai tumpah ke jalan.
"Izinkan kami berterima kasih atas kedatangannya, kami sangat berterima kasih, mudah-mudahan keinginan kami diterima dengan baik," ujarnya pada Djarot.
Ada pula pedagang yang memohon Djarot supaya tak menggusur mereka. "Mau digusur gimana, mau ditata kok digusur," respon Djarot.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)
