Pengamat Menilai Ada Perbedaan Formula E dengan MotoGP Mandalika

Jakarta: Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendapat kritikan lantaran tidak mensponsori ajang balap Formula E Jakarta. Perusahaan pelat merah dinilai pandang bulu. Sebab, pada perhelatan MotoGP Mandalika jor-joran memberikan sponsor. "Formula E (dinilai) tidak normal, tidak seperti kejuaraan (Moto GP) di Mandalika," kata pengamat BUMN Timboel Siregar dalam program Crosscheck by Medcom.id bertema 'Anies Dikucilkan dan Dianaktirikan, Beda Formula E dengan Moto GP', Minggu, 5 Juni 2022. Baca: Sandiaga Harap Ajang Formula E Bisa Bangkitkan Ekonomi RI Perbedaan pertama, menurut dia, Moto GP Mandalika murni sebagai upaya peningkatan ekonomi, terutama perputaran uang di Nusa Tenggara Barat (NTB). "Di mandalika yang itu pure daripada upaya meningkatkan investasi, konsumsi di NTB," ungkap dia. Hal berbeda justru terlihat di Formula E. Menurut dia, Formula E Jakarta hanya untuk keuntungan politik. "Jadi Formula E ini lebih untuk personifikasi seseorang," ungkap dia. Selain itu, upaya branding Jakarta di dunia internasional tak tampak sejak awal. Hal berbeda terlihat dari Moto GP Mandalika yang upaya promosinya dilakukan tak hanya menjelang perhelatan. "Kalau sekarang (Formula E), internasionalisasinya muncul ketika pembalap datang. Sebelumnya saya lihat tidak, lebih kental (permasalahan) kesiapan, uang mukanya, dan lain sebagainya," sebut dia. Selain itu, dia menilai penyelenggaraan Formula E cenderung dipaksakan. Jika ingin lebih matang, sebaiknya penyelenggaraan diundur tahun depan. "Kenapa tidak dipersiapkan lebih lanjut untuk 2023, untuk benar-benar siap sehingga bisa memberikan efek internasional lebih luas," ujar dia.