medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menganggap putusan Mahkamah Agung soal pembebasan lahan untuk mass rapid transit (MRT) Jakarta di Jalan Haji Nawi, Jakarta Selatan, menjadi ketetapan Tuhan. Putusan MA memenangkan Pemprov DKI bakal dilaksanakan dengan baik.
"Ya alhamdulillah Tuhan bekerja dengan caranya. Kita minggu lalu datang ke sana Alhamdulillah salah satu (Mahes) mengizinkan kita untuk langsung mulai sambil menunggu keputusan (MA)," ucap Anies di Kelurahan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa 24 Oktober 2017.
Anies semakin optimstis keputusan MA membuat proyek MRT bisa diselesaikan tepat waktu. Pemprov dan mereka yang bekerja bisa langsung mengeksekusi penyelesaian.
Anies dan wakilnya Sandiaga Uno meninjau langsung lahan yang akan dijadikan stasiun MRT di Haji Nawi, pekan lalu. Keduanya kemudian didatangi warga bernama Mahesh untuk menegosiasi ulang harga lahan.
Sebelumnya, Mahesh dan beberapa warga lain menggugat keputusan Pemprov DKI pada 2016 yang memutuskan harga perkiraan (appraisal) lahan Haji Nawi Rp30 juta per meter persegi ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Warga menuntut harga lahan Rp120 juta per meter persegi.
PN Selatan memenangkan gugatan warga dan menentukan harga lahan menjadi Rp60 juta per meter persegi. Namun, MA memutus perkara gugatan ganti rugi lahan pada 10 Oktober 2017 dan memenangkan Pemprov DKI sehingga harga ganti rugi kembali berdasarkan keputusan Pemprov DKI, Rp30 juta per meter persegi.
medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menganggap putusan Mahkamah Agung soal pembebasan lahan untuk mass rapid transit (MRT) Jakarta di Jalan Haji Nawi, Jakarta Selatan, menjadi ketetapan Tuhan. Putusan MA memenangkan Pemprov DKI bakal dilaksanakan dengan baik.
"Ya alhamdulillah Tuhan bekerja dengan caranya. Kita minggu lalu datang ke sana Alhamdulillah salah satu (Mahes) mengizinkan kita untuk langsung mulai sambil menunggu keputusan (MA)," ucap Anies di Kelurahan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa 24 Oktober 2017.
Anies semakin optimstis keputusan MA membuat proyek MRT bisa diselesaikan tepat waktu. Pemprov dan mereka yang bekerja bisa langsung mengeksekusi penyelesaian.
Anies dan wakilnya Sandiaga Uno meninjau langsung lahan yang akan dijadikan stasiun MRT di Haji Nawi, pekan lalu. Keduanya kemudian didatangi warga bernama Mahesh untuk menegosiasi ulang harga lahan.
Sebelumnya, Mahesh dan beberapa warga lain menggugat keputusan Pemprov DKI pada 2016 yang memutuskan harga perkiraan (appraisal) lahan Haji Nawi Rp30 juta per meter persegi ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Warga menuntut harga lahan Rp120 juta per meter persegi.
PN Selatan memenangkan gugatan warga dan menentukan harga lahan menjadi Rp60 juta per meter persegi. Namun, MA memutus perkara gugatan ganti rugi lahan pada 10 Oktober 2017 dan memenangkan Pemprov DKI sehingga harga ganti rugi kembali berdasarkan keputusan Pemprov DKI, Rp30 juta per meter persegi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)
