medcom.id, Jakarta: Sejumlah massa yang terhimpun dalam Aliansi Penyelamat Pemilu melakukan unjuk rasa di depan Mahkamah Konstitusi (MK), Jumat (25/7/2014) siang. Mereka menyampaikan tuntutan terkait proses dan hasil Pilpres 9 Juli lalu.
Dengan berorasi di atas mobil pick-up, sang orator menyatakan dukungannya kepada MK dalam memproses gugatan yang diajukan Tim Hukum Perjuangan Merah Putih untuk Keadilan dan Kebenaran dari kubu Prabowo-Hatta.
"Mendukung MK untuk melakukan proses yang benar dan adil. Itulah tujuan kami," ujar salah seorang Orator Haji Andi, di depan gedung MK, Jakarta Pusat.
Mereka juga menegaskan dalam orasinya, bahwa kedatangan mereka hanya sekadar mendukung MK agar tetap netral dalam menyelesaikan proses yang akan disidangkan, khususnya terkait pilpres 2014.
"Kami bukan preman bayaran Prabowo. Banyak beredar gosip di luar sana. Kita memang preman pak, tapi kita melawan ketidakadilan yang terjadi di negeri ini," imbuh orator lainnya.
Selain itu, sejumlah spanduk dibentangkan di depan gedung Mahkamah Konstitusi. Rata-rata isi spanduk tersebut berisi tuntutan agar MK dapat menyelenggarakan Pemungutan Suara Ulang.
"MK: Pemungutan Suara Ulang Harga Mati," tulis mereka dalam sebuah spanduk.
Sementara itu, sejumlah aparat keamanan dari kepolisian terlihat berjaga-jaga di depan gedung MK. Polisi juga mengatur lalu lintas yang sempat tersendat di depan MK.
medcom.id, Jakarta: Sejumlah massa yang terhimpun dalam Aliansi Penyelamat Pemilu melakukan unjuk rasa di depan Mahkamah Konstitusi (MK), Jumat (25/7/2014) siang. Mereka menyampaikan tuntutan terkait proses dan hasil Pilpres 9 Juli lalu.
Dengan berorasi di atas mobil pick-up, sang orator menyatakan dukungannya kepada MK dalam memproses gugatan yang diajukan Tim Hukum Perjuangan Merah Putih untuk Keadilan dan Kebenaran dari kubu Prabowo-Hatta.
"Mendukung MK untuk melakukan proses yang benar dan adil. Itulah tujuan kami," ujar salah seorang Orator Haji Andi, di depan gedung MK, Jakarta Pusat.
Mereka juga menegaskan dalam orasinya, bahwa kedatangan mereka hanya sekadar mendukung MK agar tetap netral dalam menyelesaikan proses yang akan disidangkan, khususnya terkait pilpres 2014.
"Kami bukan preman bayaran Prabowo. Banyak beredar gosip di luar sana. Kita memang preman pak, tapi kita melawan ketidakadilan yang terjadi di negeri ini," imbuh orator lainnya.
Selain itu, sejumlah spanduk dibentangkan di depan gedung Mahkamah Konstitusi. Rata-rata isi spanduk tersebut berisi tuntutan agar MK dapat menyelenggarakan Pemungutan Suara Ulang.
"MK: Pemungutan Suara Ulang Harga Mati," tulis mereka dalam sebuah spanduk.
Sementara itu, sejumlah aparat keamanan dari kepolisian terlihat berjaga-jaga di depan gedung MK. Polisi juga mengatur lalu lintas yang sempat tersendat di depan MK.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(LOV)
