medcom.id, Jakarta: Dinas Kesehatan DKI Jakarta berencana mengubah 15 Puskesmas menjadi Rumah Sakit Umum (RSU) tipe D pada 1 April mendatang. Namun, menurut pengamat kesehatan Kartono Mohamad, kebijakan itu bisa berdampak negatif.
Salah satunya, perubahan status tersebut akan membuat masyarakat membayar lebih mahal untuk berobat. Pasalnya, standar biaya pengobatan akan disesuaikan dengan kenaikan biaya pelayanan.
"Dampaknya tidak positif menurut saya. Dampaknya akan lebih mahal," kata Kartono saat dihubungi Metrotvnews.com, Jumat (20/3/2015).
Kartono menilai, kebijakan ini memperlihatkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih beorientasi kepada pengobatan, ketimbang penyehatan. Menurut dia, seharusnya Puskesmas harus tetap ada dalam rangka penyehatan masyarakat di sekitarnya.
"Ketika menjadi rumah sakit, maka pemerintah berorientasinya untuk menyembuhkan," imbuh Kartono.
Sebelumnya, saat dikonfirmasi terpisah, Kartono mengatakan tidak dapat menduga perihal latar belakang pemerintah yang mengubah Puskesmas menjadi Rumah Sakit Umum tipe D. Dia menilai kebijakan tersebut hanya fokus pada penyembuhan penyakit secara nyata ketimbang melakukan penyehatan kepada masyarakat.
"Saya enggak tahu latar belakang pemikiran pemerintah mengubah Puskesmas menjadi Rumah Sakit Umum. Tapi saya kritisi orientasi pemerintah pada penyembuhan bukan pada penyehatan," ujar Kartono.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mengubah 15 puskesmas menjadi Rumah Sakit Umum Daerah tipe D per 1 April. Tujuannya, untuk mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
"Kalau dulu orang sakit dibawa ke puskesmas, maka sekarang kita balik pelayanan itu kita dekatkan ke masyarakat. Demikian juga pelayanan rumah sakit lebih didekatkan lagi kepada masyarakat. Dari sana muncul puskemas-puskesmas yang bangunannya sudah bagus dan bertingkat, kita naikkan kelasnya menjadi rumah sakit tipe D," ujar Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta R Koesmedi Priharto di Balai Kota Jakarta, Selasa 17 Maret.
medcom.id, Jakarta: Dinas Kesehatan DKI Jakarta berencana mengubah 15 Puskesmas menjadi Rumah Sakit Umum (RSU) tipe D pada 1 April mendatang. Namun, menurut pengamat kesehatan Kartono Mohamad, kebijakan itu bisa berdampak negatif.
Salah satunya, perubahan status tersebut akan membuat masyarakat membayar lebih mahal untuk berobat. Pasalnya, standar biaya pengobatan akan disesuaikan dengan kenaikan biaya pelayanan.
"Dampaknya tidak positif menurut saya. Dampaknya akan lebih mahal," kata Kartono saat dihubungi
Metrotvnews.com, Jumat (20/3/2015).
Kartono menilai, kebijakan ini memperlihatkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih beorientasi kepada pengobatan, ketimbang penyehatan. Menurut dia, seharusnya Puskesmas harus tetap ada dalam rangka penyehatan masyarakat di sekitarnya.
"Ketika menjadi rumah sakit, maka pemerintah berorientasinya untuk menyembuhkan," imbuh Kartono.
Sebelumnya, saat dikonfirmasi terpisah, Kartono mengatakan tidak dapat menduga perihal latar belakang pemerintah yang mengubah Puskesmas menjadi Rumah Sakit Umum tipe D. Dia menilai kebijakan tersebut hanya fokus pada penyembuhan penyakit secara nyata ketimbang melakukan penyehatan kepada masyarakat.
"Saya enggak tahu latar belakang pemikiran pemerintah mengubah Puskesmas menjadi Rumah Sakit Umum. Tapi saya kritisi orientasi pemerintah pada penyembuhan bukan pada penyehatan," ujar Kartono.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mengubah 15 puskesmas menjadi Rumah Sakit Umum Daerah tipe D per 1 April. Tujuannya, untuk mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
"Kalau dulu orang sakit dibawa ke puskesmas, maka sekarang kita balik pelayanan itu kita dekatkan ke masyarakat. Demikian juga pelayanan rumah sakit lebih didekatkan lagi kepada masyarakat. Dari sana muncul puskemas-puskesmas yang bangunannya sudah bagus dan bertingkat, kita naikkan kelasnya menjadi rumah sakit tipe D," ujar Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta R Koesmedi Priharto di Balai Kota Jakarta, Selasa 17 Maret.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(KRI)
