medcom.id, Jakarta: Kebun Binatang Ragunan tidak mau menerima 28 kuda yang biasa menjadi delman di Monumen Nasional (Monas). Pasalnya, seluruh kuda tersebut tengah terjangkit penyakit virus yang mematikan bagi manusia.
Menurut Kepala Humas Ragunan Wahyudi Bambang, di semua tempat tidak ada yang boleh menerima binatang yang terjangkit penyakit. Terlebih, Ragunan merupakan tempat konservasi binatang.
"Saya kira sama saja ya, kalau yang namanya penyakit kan tidak boleh di mana-mana ya. Apalagi kan tempat konservasi kalau kita bicara konservasi," kata Wahyudi kepada Metrotvnews.com, Jumat (1/4/2016).
Menurut Wahyudi, Ragunan memberikan pelayanan kepada pengunjung dengan menyajikan beraneka ragam binatang. Untuk itu, kata Wahyudi, Ragunan tidak ingin adanya binatang yang dapat membahayakan kesehatan pengunjung.
"Kita juga berhubungan dengan pelayanan pengunjung. Ini kan (kuda terjangkit virus) membahayakan pengunjung. Mau di mana? mau di Monas, mau di Ragunan. Kita sama-sama tidak ingin ada penyakit yang membahayakan pengunjung," jelas dia.
Lagi pula, kata dia, binatang yang melakukan atraksi ataupun yang disajikan di Ragunan tidak boleh sakit. Selain tidak boleh, hal itu juga telah melanggar aturan. "Sekarang masih tahap koordinasi (dengan Pemprov DKI)," terangnya.
Sebelumnya, sebanyak 28 dari 31 kuda yang biasanya menjadi delman di Monas bakal dipindahkan ke Kebun Binatang Ragunan. Gubernur DKI Jakarta Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama mengaku sudah berkoordinasi dengan Dinas Kelautan Perikanan dan Ketahanan Pangan (DKPKP) DKI untuk memastikan kuda itu telah terinfeksi.
"Saya akan pindahkan ke Ragunan, ada dokter hewan yang bisa menyembuhkan," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin 21 Maret 2016.
Kepala DKPKP DKI Darjamuni mengamini telah diminta Ahok untuk memberi obat kepada puluhan kuda itu. Setelah diberi obat dan ditampung di Rumah Sakit Hewan, kuda tersebut bakal dipastikan tinggal di Kebun Binatang Ragunan.
"Kami minta diberi obat cacing. Kami pindahkan ke Ragunan Pasar Minggu dengan catatan kuda sudah sehat," ucap dia.
medcom.id, Jakarta: Kebun Binatang Ragunan tidak mau menerima 28 kuda yang biasa menjadi delman di Monumen Nasional (Monas). Pasalnya, seluruh kuda tersebut tengah terjangkit penyakit virus yang mematikan bagi manusia.
Menurut Kepala Humas Ragunan Wahyudi Bambang, di semua tempat tidak ada yang boleh menerima binatang yang terjangkit penyakit. Terlebih, Ragunan merupakan tempat konservasi binatang.
"Saya kira sama saja ya, kalau yang namanya penyakit kan tidak boleh di mana-mana ya. Apalagi kan tempat konservasi kalau kita bicara konservasi," kata Wahyudi kepada
Metrotvnews.com, Jumat (1/4/2016).
Menurut Wahyudi, Ragunan memberikan pelayanan kepada pengunjung dengan menyajikan beraneka ragam binatang. Untuk itu, kata Wahyudi, Ragunan tidak ingin adanya binatang yang dapat membahayakan kesehatan pengunjung.
"Kita juga berhubungan dengan pelayanan pengunjung. Ini kan (kuda terjangkit virus) membahayakan pengunjung. Mau di mana? mau di Monas, mau di Ragunan. Kita sama-sama tidak ingin ada penyakit yang membahayakan pengunjung," jelas dia.
Lagi pula, kata dia, binatang yang melakukan atraksi ataupun yang disajikan di Ragunan tidak boleh sakit. Selain tidak boleh, hal itu juga telah melanggar aturan. "Sekarang masih tahap koordinasi (dengan Pemprov DKI)," terangnya.
Sebelumnya, sebanyak 28 dari 31 kuda yang biasanya menjadi delman di Monas bakal dipindahkan ke Kebun Binatang Ragunan. Gubernur DKI Jakarta Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama mengaku sudah berkoordinasi dengan Dinas Kelautan Perikanan dan Ketahanan Pangan (DKPKP) DKI untuk memastikan kuda itu telah terinfeksi.
"Saya akan pindahkan ke Ragunan, ada dokter hewan yang bisa menyembuhkan," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin 21 Maret 2016.
Kepala DKPKP DKI Darjamuni mengamini telah diminta Ahok untuk memberi obat kepada puluhan kuda itu. Setelah diberi obat dan ditampung di Rumah Sakit Hewan, kuda tersebut bakal dipastikan tinggal di Kebun Binatang Ragunan.
"Kami minta diberi obat cacing. Kami pindahkan ke Ragunan Pasar Minggu dengan catatan kuda sudah sehat," ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)
