Jakarta: Presiden Joko Widodo menyebut salah satu cara untuk mengurangi polusi udara di Jakarta adalah dengan beralih ke penggunaan transportasi umum bertenaga listrik. Menurutnya, kendaraan listrik cukup efektif diterapkan di kota-kota besar seperti Jakarta.
"Mestinya sudah dimulai. Paling tidak transportasi umum, bus-bus, nanti akan saya sampaikan ke gubernur, (Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan) bus-bus listrik dan taksi listrik, sepeda motor yang sudah kita bisa produksi mulai listrik," kata Jokowi di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Kamis, 1 Agustus 2019.
Selain itu, Jokowi juga berharap agar masyarakat bisa beralih dari penggunaan kendaraan pribadi ke transportasi massal. Ia pun menyerahkan sepenuhnya hal tersebut ke Anies selaku orang nomor satu di Jakarta.
"Skemanya seperti apa terserah gubernur, apakah lewat electronic road pricing yang segera dimulai sehingga orang mau tidak mau masuk ke tranportasi umum massal," ujarnya.
Baca juga: Jokowi Pastikan Teken Perpres Mobil Listrik
Kualitas udara di ibu kota per Kamis, 1 Agustus 2019, masih dinilai tidak sehat. AirVisual melaporkan, hingga pukul 10.00 WIB, Air Quality Index (AQI) atau kualitas udara Jakarta ada di angka 160 dengan parameter PM2.5 konsentrasi 72,5 mikrogram per meter kubik.
Hal tersebut membuat Jakarta berada di peringkat kedua sebagai kota dengan tingkat polusi paling parah. Didahului Ulaanbataar di Mongolia, kemudian dilanjutkan Chengdu di Tiongkok, dan Dhaka di Bangladesh.
Kualitas udara yang buruk ini pun berujung ke meja hijau. Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat bakal menggelar sidang perdana gugatan polusi udara Jakarta hari ini, Kamis, 1 Agustus 2019. Gugatan diajukan oleh Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Greenpeace Indonesia, dan Wahana Lingkungan Hidup (Walhi), serta 31 orang yang tergabung dalam Gerakan Inisiatif Bersihkan Udara Koalisi Semesta (Ibu Kota).
Mereka melayangkan gugatan warga negara kepada sejumlah lembaga pemerintahan melalui PN Jakarta Pusat pada 4 Juli ini. Dasar aduannya, ketidakpuasan terhadap kualitas udara di DKI Jakarta yang dianggap terlalu berpolusi.
Jakarta: Presiden Joko Widodo menyebut salah satu cara untuk mengurangi polusi udara di Jakarta adalah dengan beralih ke penggunaan transportasi umum bertenaga listrik. Menurutnya, kendaraan listrik cukup efektif diterapkan di kota-kota besar seperti Jakarta.
"Mestinya sudah dimulai. Paling tidak transportasi umum, bus-bus, nanti akan saya sampaikan ke gubernur, (Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan) bus-bus listrik dan taksi listrik, sepeda motor yang sudah kita bisa produksi mulai listrik," kata Jokowi di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Kamis, 1 Agustus 2019.
Selain itu, Jokowi juga berharap agar masyarakat bisa beralih dari penggunaan kendaraan pribadi ke transportasi massal. Ia pun menyerahkan sepenuhnya hal tersebut ke Anies selaku orang nomor satu di Jakarta.
"Skemanya seperti apa terserah gubernur, apakah lewat electronic road pricing yang segera dimulai sehingga orang mau tidak mau masuk ke tranportasi umum massal," ujarnya.
Baca juga:
Jokowi Pastikan Teken Perpres Mobil Listrik
Kualitas udara di ibu kota per Kamis, 1 Agustus 2019, masih dinilai tidak sehat. AirVisual melaporkan, hingga pukul 10.00 WIB, Air Quality Index (AQI) atau kualitas udara Jakarta ada di angka 160 dengan parameter PM2.5 konsentrasi 72,5 mikrogram per meter kubik.
Hal tersebut membuat Jakarta berada di peringkat kedua sebagai kota dengan tingkat polusi paling parah. Didahului Ulaanbataar di Mongolia, kemudian dilanjutkan Chengdu di Tiongkok, dan Dhaka di Bangladesh.
Kualitas udara yang buruk ini pun berujung ke meja hijau. Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat bakal menggelar sidang perdana gugatan polusi udara Jakarta hari ini, Kamis, 1 Agustus 2019. Gugatan diajukan oleh Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Greenpeace Indonesia, dan Wahana Lingkungan Hidup (Walhi), serta 31 orang yang tergabung dalam Gerakan Inisiatif Bersihkan Udara Koalisi Semesta (Ibu Kota).
Mereka melayangkan gugatan warga negara kepada sejumlah lembaga pemerintahan melalui PN Jakarta Pusat pada 4 Juli ini. Dasar aduannya, ketidakpuasan terhadap kualitas udara di DKI Jakarta yang dianggap terlalu berpolusi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MEL)
