medcom.id, Jakarta: Serba salah. Begitulah kondisi pedagang yang menjadi korban kebakaran di Pasar Senen beberapa bulan lalu. Ada untung, ada pula rugi.
Bila memilih direlokasi, mau tidak mau mereka harus pindah ke Blok V Pasar Senen dengan segala kekurangan dan kelebihan. Persoalan akses menjadi salah satu kendala. Kemudian soal lahan parkir yang tak mencukupi.
Terbatasnya jumlah kios di tempat relokasi juga menjadi salah satu pertimbangan bagi pedagang, terutama pedagang besar.
"Kalau ambil kios jatah, palingan hanya dapat satu atau dua. Mau sebesar apa toko mereka dulu," kata Jul, salah satu pedagang yang memilih pindah ke tempat relokasi kepada Metrotvnews.com, Selasa 28 Maret 2017.
Sebagian pedagang pasar senen yang menjadi korban kebakaran satu setengah bulan lalu masih memilih bertahan di penampungan sementara di kawasan parkir Blok III Pasar Senen. Foto: MTVN/Surya Perkasa
Jul mengungkap, hal ini terjadi ke salah satu grup pedagang konveksi di Pasar Senen. Grup yang dulunya memiliki 40 kios lebih, hanya mendapat jatah 13 kios untuk pedagangnya.
"Pedagang yang punya toko berukuran 50 meter persegi pun jadi harus sabar dengan toko berukuran 2x2 meter," kata dia.
Tapi Jul menyebut, ada nikmat di balik derita bagi pedagang kecil. Bila dulu mereka kalah saing dengan pemain besar, ukuran kios yang kecil dan merata membuat pedagang kecil dapat menarik perhatian pembeli.
"Logikanya, orang pasti pergi ke toko besar. Padahal kualitas pedagang berkios kecil belum tentu kalah," kata Alni, salah satu pedagang yang pindah ke Blok V Pasar Senen.
Namun yang jadi persoalan, kata Alni, soal kejelasan sikap pengelola Pasar Senen. Hingga saat ini, ada pedagang yang bertahan di penampungan sementara di parkiran Blok III Pasar Senen. Jika mereka tidak dipindah, justru pedagang lain yang sudah masuk kios akan kesulitan.
"Pembeli jadi tidak tahu kalau toko-toko sudah pindah ke sini. Akhirnya kios di proyek relokasi jadi sepi," kata Alni.
medcom.id, Jakarta: Serba salah. Begitulah kondisi pedagang yang menjadi korban kebakaran di Pasar Senen beberapa bulan lalu. Ada untung, ada pula rugi.
Bila memilih direlokasi, mau tidak mau mereka harus pindah ke Blok V Pasar Senen dengan segala kekurangan dan kelebihan. Persoalan akses menjadi salah satu kendala. Kemudian soal lahan parkir yang tak mencukupi.
Terbatasnya jumlah kios di tempat relokasi juga menjadi salah satu pertimbangan bagi pedagang, terutama pedagang besar.
"Kalau ambil kios jatah, palingan hanya dapat satu atau dua. Mau sebesar apa toko mereka dulu," kata Jul, salah satu pedagang yang memilih pindah ke tempat relokasi kepada Metrotvnews.com, Selasa 28 Maret 2017.
Sebagian pedagang pasar senen yang menjadi korban kebakaran satu setengah bulan lalu masih memilih bertahan di penampungan sementara di kawasan parkir Blok III Pasar Senen. Foto: MTVN/Surya Perkasa
Jul mengungkap, hal ini terjadi ke salah satu grup pedagang konveksi di Pasar Senen. Grup yang dulunya memiliki 40 kios lebih, hanya mendapat jatah 13 kios untuk pedagangnya.
"Pedagang yang punya toko berukuran 50 meter persegi pun jadi harus sabar dengan toko berukuran 2x2 meter," kata dia.
Tapi Jul menyebut, ada nikmat di balik derita bagi pedagang kecil. Bila dulu mereka kalah saing dengan pemain besar, ukuran kios yang kecil dan merata membuat pedagang kecil dapat menarik perhatian pembeli.
"Logikanya, orang pasti pergi ke toko besar. Padahal kualitas pedagang berkios kecil belum tentu kalah," kata Alni, salah satu pedagang yang pindah ke Blok V Pasar Senen.
Namun yang jadi persoalan, kata Alni, soal kejelasan sikap pengelola Pasar Senen. Hingga saat ini, ada pedagang yang bertahan di penampungan sementara di parkiran Blok III Pasar Senen. Jika mereka tidak dipindah, justru pedagang lain yang sudah masuk kios akan kesulitan.
"Pembeli jadi tidak tahu kalau toko-toko sudah pindah ke sini. Akhirnya kios di proyek relokasi jadi sepi," kata Alni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)
