Jakarta: Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza) memastikan kenaikan muka air laut atau rob di pesisir Jakarta Utara ditangani dengan baik. Sejumlah petugas lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) diturunkan ke lokasi untuk mengatasi hal tersebut.
"Bagi mereka yang terkena dampak tentu sudah ditangani, dapat diatasi dengan baik, termasuk di antaranya ditaruh di rusun-rusun terdekat," kata Ariza saat ditemui usai membuka acara Silaturahmi dan Dialog yang diselenggarakan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi DKI Jakarta di Hotel Sunlake, Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa, 7 Desember 2021.
Pencegahan rob skala besar pun tengah dikerjakan, salah satunya dengan membangun tanggul laut. Pembangunan ini digarap Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia maupun Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta.
"Ini sedang kami proses, tapi ini memang memerlukan waktu yang tidak sebentar dan biaya yang tidak sedikit," kata Ariza.
Baca: 39 RT di Jakarta Terendam Banjir Rob
Antisipasi dampak rob juga telah dilakukan dengan meminta warga untuk tinggal di rumah susun (rusun) milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Di sisi lain, Ariza mengakui dataran di Jakarta Utara memang sangat rendah, terlebih ditambah musim hujan.
Sementara itu, Wali Kota Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim, memastikan pompa stasioner, pompa mobile, dan pompa apung di titik-titik lokasi rob telah difungsikan secara maksimal. Proses evakuasi termasuk bantuan sosial serta penempatan petugas untuk mengatur pengalihan arus lalu lintas (lalin) dilakukan agar aktivitas warga tetap berjalan.
"Jangan pernah lengah dan harus tetap waspada. Setelah air surut akan segera dilakukan pembersihan saluran agar aliran air lancar menuju ke laut. Untuk air laut yang tertinggal di daerah 'mangkok' akan kita fungsikan pompa," kata Ali.
Jakarta: Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza) memastikan
kenaikan muka air laut atau rob di pesisir
Jakarta Utara ditangani dengan baik. Sejumlah petugas lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) diturunkan ke lokasi untuk mengatasi hal tersebut.
"Bagi mereka yang terkena dampak tentu sudah ditangani, dapat diatasi dengan baik, termasuk di antaranya ditaruh di rusun-rusun terdekat," kata Ariza saat ditemui usai membuka acara Silaturahmi dan Dialog yang diselenggarakan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi DKI Jakarta di Hotel Sunlake, Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa, 7 Desember 2021.
Pencegahan
rob skala besar pun tengah dikerjakan, salah satunya dengan membangun tanggul laut. Pembangunan ini digarap Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia maupun Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta.
"Ini sedang kami proses, tapi ini memang memerlukan waktu yang tidak sebentar dan biaya yang tidak sedikit," kata Ariza.
Baca:
39 RT di Jakarta Terendam Banjir Rob
Antisipasi dampak rob juga telah dilakukan dengan meminta warga untuk tinggal di rumah susun (rusun) milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Di sisi lain, Ariza mengakui dataran di Jakarta Utara memang sangat rendah, terlebih ditambah musim hujan.
Sementara itu, Wali Kota Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim, memastikan pompa stasioner, pompa mobile, dan pompa apung di titik-titik lokasi rob telah difungsikan secara maksimal. Proses evakuasi termasuk bantuan sosial serta penempatan petugas untuk mengatur pengalihan arus lalu lintas (lalin) dilakukan agar aktivitas warga tetap berjalan.
"Jangan pernah lengah dan harus tetap waspada. Setelah air surut akan segera dilakukan pembersihan saluran agar aliran air lancar menuju ke laut. Untuk air laut yang tertinggal di daerah 'mangkok' akan kita fungsikan pompa," kata Ali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)
