Jakarta: SMKN 32 Tebet, Jakarta Selatan, menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Sebanyak 130 siswa mengikuti PTM dengan protokol kesehatan (prokes) pencegahan covid-19 yang ketat.
"Karena baru kelas 10 (yang masuk) dan itu hanya 50 persen," kata Kepala SMKN 32, Komariah, di SMKN 32, Jalan Tebet Dalam IV, Tebet, Jakarta Selatan, Senin, 30 Agustus 2021.
Dia menjelaskan satu rombongan belajar (rombel) dalam satu kelas ada 36 orang. Namun, dalam PTM terbatas, siswa yang hadir di kelas hanya separuh rombel.
"Satu rombel 36 orang dibagi dua, jadi maksimal 18 siswa, tapi ada juga yang kurang dari 18," terang Komariah.
Komariah memastikan mengatakan siswa yang masuk gerbang sekolah akan diukur suhu tubuhnya. Kalau suhunya di bawah 37 derajat, siswa bisa langsung masuk kelas.
Bagi siswa yang suhu tubuhnya di atas 37 derajat Celsius akan diarahkan ke ruang tunggu yang menjadi ruang isolasi. Menurut dia, suhu tubuh tinggi akibat beberapa faktor, di antaranya stres atau kepanasan di jalan.
"Beberapa saat (setelah menunggu di ruang isolasi) diukur lagi, kalau suhunya sudah turun dia boleh masuk kelas," ujar Komariah.
Baca: Kembali ke Sekolah, Pelajar Wajib Disiplin Prokes
Siswa tersebut dirujuk ke puskesmas apabila suhu tubuh tetap tinggi. Komariah mengatakan pihaknya juga menyediakan tempat cuci tangan. Siswa wajib mencuci tangan sebelum masuk kelas.
Pantauan di lapangan, Plt Wali Kota Jaksel Isnawa Adji sempat meninjau PTM di SMKN 32. Isnawa menyempatkan berbincang dengan siswa di kelas 10. Para siswa terlihat antusias mengikuti belajar tatap muka itu.
Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan. Salam hangat.
Jakarta: SMKN 32 Tebet, Jakarta Selatan, menggelar
pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Sebanyak 130 siswa mengikuti PTM dengan
protokol kesehatan (prokes) pencegahan
covid-19 yang ketat.
"Karena baru kelas 10 (yang masuk) dan itu hanya 50 persen," kata Kepala SMKN 32, Komariah, di SMKN 32, Jalan Tebet Dalam IV, Tebet, Jakarta Selatan, Senin, 30 Agustus 2021.
Dia menjelaskan satu rombongan belajar (rombel) dalam satu kelas ada 36 orang. Namun, dalam PTM terbatas, siswa yang hadir di kelas hanya separuh rombel.
"Satu rombel 36 orang dibagi dua, jadi maksimal 18 siswa, tapi ada juga yang kurang dari 18," terang Komariah.
Komariah memastikan mengatakan siswa yang masuk gerbang sekolah akan diukur suhu tubuhnya. Kalau suhunya di bawah 37 derajat, siswa bisa langsung masuk kelas.
Bagi siswa yang suhu tubuhnya di atas 37 derajat Celsius akan diarahkan ke ruang tunggu yang menjadi ruang isolasi. Menurut dia, suhu tubuh tinggi akibat beberapa faktor, di antaranya stres atau kepanasan di jalan.
"Beberapa saat (setelah menunggu di ruang isolasi) diukur lagi, kalau suhunya sudah turun dia boleh masuk kelas," ujar Komariah.
Baca: Kembali ke Sekolah, Pelajar Wajib Disiplin Prokes
Siswa tersebut dirujuk ke puskesmas apabila suhu tubuh tetap tinggi. Komariah mengatakan pihaknya juga menyediakan tempat cuci tangan. Siswa wajib mencuci tangan sebelum masuk kelas.
Pantauan di lapangan, Plt Wali Kota Jaksel Isnawa Adji sempat meninjau PTM di SMKN 32. Isnawa menyempatkan berbincang dengan siswa di kelas 10. Para siswa terlihat antusias mengikuti belajar tatap muka itu.
Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk
https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan. Salam hangat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)
