medcom.id, Jakarta: Jakarta International School (JIS) berencana untuk menggugat balik orangtua korban kasus kejahatan seksual di sekolah bertaraf internasional tersebut. Pasalnya, pihak JIS menilai sejak mencuatnya kasus tersebut dampak yang dirasakan pihak sekolah sangat besar.
Menurut Kuasa Hukum JIS, Harry Pontoh, polemik JIS telah menyudutkan pihak sekolah. Hal inilah yang kemudian mengakibatkan orang-orang di JIS tertekan.
"Dari JIS mempertimbangkan dengan serius untuk menggugat balik karena siswa dan guru di JIS alami tekanan psikologis," ujar Kuasa Hukum JIS Harry Pontoh di Restoran Meradelima, Jalan Adityawarman, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (4/9/2014).
Rencana untuk menggugat balik itu semakin kuat ditambah dengan adanya perkembangan baru dari hasil visum dua rumah sakit yang menyatakan tidak terbukti adanya tindakan kekerasan seksual. Itu terungkap saat persidangan dengan terdakwa petugas kebersihan JIS beberapa waktu lalu.
"Pengadilan pada tenaga cleaning service itu dua visum tidak ada membuktikan kekerasan seksual. Baik hasil visum RSCM dan Pondok Indah," tutur Harry.
Harry pun menganggap, hasil visum tersebut dapat menjadi alat bukti kuat bagi dua guru JIS yang ditetapkan tersangka, Ferdinand Tjiong dan Neil Bentleman, tidak bersalah dalam persidangan nanti.
"(Bukti visum) dengan tegas menyebutkan tidak adanya bukti apapun," tandas pria berkacamata itu.
medcom.id, Jakarta: Jakarta International School (JIS) berencana untuk menggugat balik orangtua korban kasus kejahatan seksual di sekolah bertaraf internasional tersebut. Pasalnya, pihak JIS menilai sejak mencuatnya kasus tersebut dampak yang dirasakan pihak sekolah sangat besar.
Menurut Kuasa Hukum JIS, Harry Pontoh, polemik JIS telah menyudutkan pihak sekolah. Hal inilah yang kemudian mengakibatkan orang-orang di JIS tertekan.
"Dari JIS mempertimbangkan dengan serius untuk menggugat balik karena siswa dan guru di JIS alami tekanan psikologis," ujar Kuasa Hukum JIS Harry Pontoh di Restoran Meradelima, Jalan Adityawarman, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (4/9/2014).
Rencana untuk menggugat balik itu semakin kuat ditambah dengan adanya perkembangan baru dari hasil visum dua rumah sakit yang menyatakan tidak terbukti adanya tindakan kekerasan seksual. Itu terungkap saat persidangan dengan terdakwa petugas kebersihan JIS beberapa waktu lalu.
"Pengadilan pada tenaga cleaning service itu dua visum tidak ada membuktikan kekerasan seksual. Baik hasil visum RSCM dan Pondok Indah," tutur Harry.
Harry pun menganggap, hasil visum tersebut dapat menjadi alat bukti kuat bagi dua guru JIS yang ditetapkan tersangka, Ferdinand Tjiong dan Neil Bentleman, tidak bersalah dalam persidangan nanti.
"(Bukti visum) dengan tegas menyebutkan tidak adanya bukti apapun," tandas pria berkacamata itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(LOV)
