medcom.id, Jakarta: Panitia Hak angket menuding Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah Saefullah mengirim draft APBD DKI 2015 palsu ke Kementerian Dalam Negeri. Namun Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Provinsi DKI itu membantah tudingan tersebut.
Saefullah mengungkapkan, dokumen APBD DKI memang berformat e-Budgeting. Draft itu sudah dibahas di rapat komisi-komisi DPRD DKI. Pembahasan di rapat komisi-komisi tidak detil sampai materi kegiatan.
"Kita punya 13 ribu lebih mata kegiatan dan untuk bahas 6.600 halaman, itu tak cukup dua hari. Selain itu, hasil pembahasan yang keluar di komisi bersifat normatif, tanpa ada rincian detail," kata Saefullah saat rapat angket di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (12/3/2015).
Tim angket menilai Saefullah tidak mengakomodir masukan-masukan dewan terkait penyusunan APBD. "Kalau bapak bilang kami malas, salah! Saya ikut hadir dalam rapat dengan Pak Heru (Kepala BPKD) seperti soal dinas pajak segala macam, kami bahas detil," kata Santoso, salah seorang anggota tim angket.
Saefullah pun meminta tim angket melihat salinan drat APBD DKI yang dikembalikam dari Kemendagri. Dikatakannya, pihaknya sudah mengakomodir usulan-usulan dewan.
"Makanya bapak-bapak bisa tengok salinan ini (draft APBD) saya terima dari Pak Gubernur. Jangan dikirim ke kita normatif, tapi yang diminta lain lagi, susah jadinya," kata Saefullah.
medcom.id, Jakarta: Panitia Hak angket menuding Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah Saefullah mengirim draft APBD DKI 2015 palsu ke Kementerian Dalam Negeri. Namun Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Provinsi DKI itu membantah tudingan tersebut.
Saefullah mengungkapkan, dokumen APBD DKI memang berformat e-Budgeting. Draft itu sudah dibahas di rapat komisi-komisi DPRD DKI. Pembahasan di rapat komisi-komisi tidak detil sampai materi kegiatan.
"Kita punya 13 ribu lebih mata kegiatan dan untuk bahas 6.600 halaman, itu tak cukup dua hari. Selain itu, hasil pembahasan yang keluar di komisi bersifat normatif, tanpa ada rincian detail," kata Saefullah saat rapat angket di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (12/3/2015).
Tim angket menilai Saefullah tidak mengakomodir masukan-masukan dewan terkait penyusunan APBD. "Kalau bapak bilang kami malas, salah! Saya ikut hadir dalam rapat dengan Pak Heru (Kepala BPKD) seperti soal dinas pajak segala macam, kami bahas detil," kata Santoso, salah seorang anggota tim angket.
Saefullah pun meminta tim angket melihat salinan drat APBD DKI yang dikembalikam dari Kemendagri. Dikatakannya, pihaknya sudah mengakomodir usulan-usulan dewan.
"Makanya bapak-bapak bisa tengok salinan ini (draft APBD) saya terima dari Pak Gubernur. Jangan dikirim ke kita normatif, tapi yang diminta lain lagi, susah jadinya," kata Saefullah
. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)
