Hasil Autopsi Kucing di Sunter Keluar dalam Tiga Hari

Jakarta: Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (Sudin KPKP) Jakarta Utara, sedang mendalami penyebab kematian puluhan kucing di RW 05, Kelurahan Sunter Agung, Jakarta Utara. Pihaknya butuh waktu tiga hari untuk mengetahui hasil autopsi atau nekropsi terhadap bangkai kucing.  "Kami belum bisa menyimpulkan dari hasil observasi di lapangan karena bangkainya itu atau kucing yang mati itu kita bawa ke Pusat Pelayanan Kesehatan Ternak dan Hewan di Ragunan," kata Unang di Jakarta, Rabu, 12 Juli 2023. Unang mengatakan sampel ini didapat saat timnya mengecek ke lapangan pada Selasa, 11 Juli 2023. Pihaknya segera mengambil bangkai kucing itu. "Baru mau dikubur, keburu kita lihat dan kita bawa pakai coolbox. Kita nunggu dari hasil autopsi atau biasa dikatakan nekropsi biasanya butuh waktu tiga hari untuk bisa memastikan penyebab kematiannya," ujar dia. Sudin KPKP sudah melakukan observasi di lapangan, khususnya di RW 05 dan terdapat 21 kucing mati. Hasil pengamatan secara langsung, tidak ditemukan busa di mulut kucing. "Yang pasti tidak ada busa di mulutnya, kemudian kucing itu ada gejala kejang-kejang, di kelamin itu mengeluarkan air. Setelah itu enggak lama kemudian kucing mati," ungkap Unang. Ia mengimbau masyarakat agar tidak mengeluarkan kucing peliharaan ke luar rumah. Selain itu, kucing juga perlu diberikan asupan vitamin untuk mengantisipasi dugaan virus. "Karena kita enggak tahu penyebabnya apakah virus atau apa kami belum bisa katakan. Jadi semakin terprotect, kalau masih ada kematian kucing tapi kucing tersebut sudah diisolasi ya kita tunggu hasil lab," jelas Unang. Dari rincian hasil investigasi, diketahui ada 21 ekor kucing yang mati. Antara lain di RT 01 ada 4 ekor, RT 06 satu ekor, RT 11 ada 3 ekor, di RT 12 ada 12 ekor, dan RT 15 ada 1 ekor. Sementara Ketua RW 05, Nurus Shobah mengatakan ada 22 ekor yang mati hingga Rabu, 12 Juli 2023. "Ada penambahan satu ekor, jadi total 22. Terakhir yang mati di RT 11, kemarin sore," kata Nurus Shobah.