medcom.id, Jakarta: Pengamat Tata Kota Nirwono Joga menilai uji coba penerapan ganjil genap kendaraan untuk mengurangi kemacetan di Ibu Kota perlu dikaji ulang. Apa lagi ketika pemerintah mewacanakan bahwa kebijakan ini akan diperluas hingga ke kawasan tol Cikampek menuju Jakarta.
"Masih perlu dikaji ulang, karena kalau kita lihat minimal ada tiga infrastruktur yang sudah terbangun, pembangunan jalan layang tol, LRT, dan penyelesaian (tol) Becakayu. Selama pembangunan ini tentu akan menghambat lalu lintas dari Bekasi ke Jakarta," ungkap Nirwono dalam Metro Pagi Primetime, Senin 21 Agustus 2017.
Nirwono menilai, uji coba penerapan ganjil genap idealnya baru bisa dilakukan pada 2018. Pasalnya, kebijakan ini akan lebih efektif dilakukan ketika infrastruktur pendukung lebih dulu rampung.
Selain infrastruktur, hal lain yang perlu dipersiapkan oleh pemerintah sebelum penerapan ganjil genap juga memastikan bahwa masyarakat diberikan jalur alternatif menuju Jakarta dari berbagai titik. Sebab ini soal waktu dan jangkauan yang bisa dicapai warga saat kondisi lalu lintas berada di jam-jam sibuk.
"Kedua peningkatan armadanya. Alternatifnya apa kalau memang enggak boleh pakai kendaraan pribadi. Paling tidak kereta dan bus, tetapi memadai atau tidak. Ini juga harus dipikirkan dengan matang," kata Nirwono.
Kemudian, kata Nirwono, tata ruang kawasan Bekasi dan Cikampek juga perlu penataan ulang. Misalnya terdapat lima pintu tol dari Cikampek dan Bekasi menuju Jakarta yang dinilai terlalu banyak untuk kawasan yang sangat padat.
"Harus ada kajian atau tinjauan ulang apakah perlu pintu-pintul tol itu. Dengan demikian aksesnya juga tidak terlalu banyak pada jam sibuk tadi," jelasnya.
medcom.id, Jakarta: Pengamat Tata Kota Nirwono Joga menilai uji coba penerapan ganjil genap kendaraan untuk mengurangi kemacetan di Ibu Kota perlu dikaji ulang. Apa lagi ketika pemerintah mewacanakan bahwa kebijakan ini akan diperluas hingga ke kawasan tol Cikampek menuju Jakarta.
"Masih perlu dikaji ulang, karena kalau kita lihat minimal ada tiga infrastruktur yang sudah terbangun, pembangunan jalan layang tol, LRT, dan penyelesaian (tol) Becakayu. Selama pembangunan ini tentu akan menghambat lalu lintas dari Bekasi ke Jakarta," ungkap Nirwono dalam
Metro Pagi Primetime, Senin 21 Agustus 2017.
Nirwono menilai, uji coba penerapan ganjil genap idealnya baru bisa dilakukan pada 2018. Pasalnya, kebijakan ini akan lebih efektif dilakukan ketika infrastruktur pendukung lebih dulu rampung.
Selain infrastruktur, hal lain yang perlu dipersiapkan oleh pemerintah sebelum penerapan ganjil genap juga memastikan bahwa masyarakat diberikan jalur alternatif menuju Jakarta dari berbagai titik. Sebab ini soal waktu dan jangkauan yang bisa dicapai warga saat kondisi lalu lintas berada di jam-jam sibuk.
"Kedua peningkatan armadanya. Alternatifnya apa kalau memang enggak boleh pakai kendaraan pribadi. Paling tidak kereta dan bus, tetapi memadai atau tidak. Ini juga harus dipikirkan dengan matang," kata Nirwono.
Kemudian, kata Nirwono, tata ruang kawasan Bekasi dan Cikampek juga perlu penataan ulang. Misalnya terdapat lima pintu tol dari Cikampek dan Bekasi menuju Jakarta yang dinilai terlalu banyak untuk kawasan yang sangat padat.
"Harus ada kajian atau tinjauan ulang apakah perlu pintu-pintul tol itu. Dengan demikian aksesnya juga tidak terlalu banyak pada jam sibuk tadi," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MEL)
