medcom.id, Jakarta: Transportasi massal kereta api ringan atau Light Rapid Transit (LRT) sudah mulai memasuki kawasan protokol Jakarta. Rute pertama yang dikerjakan adalah jalur Cawang-Dukuh Atas sepanjang 10,8 kilometer dengan 7 stasiun.
"Pengerjaan dilakukan per tanggal 13 Desember 2016 hinggal Desember 2018," kata Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI, Andri Yansyah dalam keterangannya, Senin (19/12/2016).
Adapun rute konstruksi yang dilalui adalah mulai dari Cawang di Jalan MT. Haryono-Jalan Jendral Gatot Subroto-Jalan HR. Rasuna Said. Kemudian diteruskan ke Jalan Setiabudi-Jalan Galungung dan Jalan HM. Djoyohadikusumo.
"Jalan Gatsu kita akan bangun menggunakan pedestrian dan di Rasuna Said sisi Timur kita akan gunakan ex tiang monorail," terang Andri.
Andri mengingatkan pembangunan LRT ini akan berdampak pada penyempitan badan jalan sekitaran Cawang-Dukuh Atas. Andri menyarankan agar warga Jakarta dapat menggunakan beberapa rute alternatif.
Adapun jalan alternatif yang disarankan bagi warga dari daerah Menteng menuju Ragunan dapat menggunakan jalan Galunggung/Latuharhari-Jalan Sultan Agung-Jalan Minangkabau- Jalan DR. Sahardjo-Jalan DR. Supomo dan Jalan Pasar Minggu. Atau bisa pula dari Jalan KH. Mas Mansyur-Jalan Prof. DR. Satrio kemudian Jalan Casablanca.
Sementara bagi warga yang menggunakan jalan dari Cawang menuju Semanggi dapat menggunakan jalan DI. Pandjaitan-Jalan Basuki Rahmat-Jalan KH. Abdulah Syafei-Jalan Casablanca dan Jalan DR. Satrio.
"Diimbau pengguna jalan mematuhi rambu lalu lintas dan mengutamakan keselamatan di jalan," tegas Andri.
LRT merupakan proyek penghubung Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi yang mulai dibangun pada tanggal 9 September 2015. Pembangunan telah memasuki pengerjaan struktur pada Lintas Pelayanan 1 Cawang Cibubur (14,5 km) dan Lintas Pelayanan 3 Cawang-Bekasi Timur (18,5 km).
medcom.id, Jakarta: Transportasi massal kereta api ringan atau Light Rapid Transit (LRT) sudah mulai memasuki kawasan protokol Jakarta. Rute pertama yang dikerjakan adalah jalur Cawang-Dukuh Atas sepanjang 10,8 kilometer dengan 7 stasiun.
"Pengerjaan dilakukan per tanggal 13 Desember 2016 hinggal Desember 2018," kata Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI, Andri Yansyah dalam keterangannya, Senin (19/12/2016).
Adapun rute konstruksi yang dilalui adalah mulai dari Cawang di Jalan MT. Haryono-Jalan Jendral Gatot Subroto-Jalan HR. Rasuna Said. Kemudian diteruskan ke Jalan Setiabudi-Jalan Galungung dan Jalan HM. Djoyohadikusumo.
"Jalan Gatsu kita akan bangun menggunakan pedestrian dan di Rasuna Said sisi Timur kita akan gunakan ex tiang monorail," terang Andri.
Andri mengingatkan pembangunan LRT ini akan berdampak pada penyempitan badan jalan sekitaran Cawang-Dukuh Atas. Andri menyarankan agar warga Jakarta dapat menggunakan beberapa rute alternatif.
Adapun jalan alternatif yang disarankan bagi warga dari daerah Menteng menuju Ragunan dapat menggunakan jalan Galunggung/Latuharhari-Jalan Sultan Agung-Jalan Minangkabau- Jalan DR. Sahardjo-Jalan DR. Supomo dan Jalan Pasar Minggu. Atau bisa pula dari Jalan KH. Mas Mansyur-Jalan Prof. DR. Satrio kemudian Jalan Casablanca.
Sementara bagi warga yang menggunakan jalan dari Cawang menuju Semanggi dapat menggunakan jalan DI. Pandjaitan-Jalan Basuki Rahmat-Jalan KH. Abdulah Syafei-Jalan Casablanca dan Jalan DR. Satrio.
"Diimbau pengguna jalan mematuhi rambu lalu lintas dan mengutamakan keselamatan di jalan," tegas Andri.
LRT merupakan proyek penghubung Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi yang mulai dibangun pada tanggal 9 September 2015. Pembangunan telah memasuki pengerjaan struktur pada Lintas Pelayanan 1 Cawang Cibubur (14,5 km) dan Lintas Pelayanan 3 Cawang-Bekasi Timur (18,5 km).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
