medcom.id, Jakarta: Pemerintah DKI Jakarta tidak mempermasalahkan aksi mogok yang dilakukan sopir Metromini. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berharap aksi sopir Metromini itu dilakukan selamanya.
"Saya senang sekali (sopir Metromini) mogok operasi. Tidak perlu cape menangkap dan mengandangkan Metromini. Sudah mogok semua, enak banget," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (21/12/2015).
Mantan Bupati Belitung Timur ini mengaku tidak pusing mencari solusi mogoknya Metromini. Ahok menyarankan Metromini berhenti permanen dan berharap Metromini tidak beroperasi kembali.
"Saya minta kepada semua pengemudi Metromini dan pemiliknya. Kalau mogok selama-lamanya saja deh. Tanpa Metromini masyarakat bisa menggunakan alternatif lain," kata Ahok.
Tekait potensi terjadinya penumpukkan penumpang, Ahok mengaku sudah melakukan beberapa langkah. Dinas Perhubungan mengerahkan bus sekolah di sejumlah wilayah untuk mengangkut penumpang yang terlantar.
Ahok tetap optimistis sistem rupiah per kilometer menjadi solusi transportasi di Ibu Kota. Ahok yakin transportasi yang tidak ikut sistem rupiah per kikometer akan bangkrut.
"Tidak usah pusing. Buktinya Kopaja mau ikut kami. Saya sudah minta sama Metromini (gabung, tapi tidak pernah siap. Sudah cape saya menawarkan itu," kata Ahok.
medcom.id, Jakarta: Pemerintah DKI Jakarta tidak mempermasalahkan aksi mogok yang dilakukan sopir Metromini. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berharap aksi sopir Metromini itu dilakukan selamanya.
"Saya senang sekali (sopir Metromini) mogok operasi. Tidak perlu cape menangkap dan mengandangkan Metromini. Sudah mogok semua, enak banget," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (21/12/2015).
Mantan Bupati Belitung Timur ini mengaku tidak pusing mencari solusi mogoknya Metromini. Ahok menyarankan Metromini berhenti permanen dan berharap Metromini tidak beroperasi kembali.
"Saya minta kepada semua pengemudi Metromini dan pemiliknya. Kalau mogok selama-lamanya saja deh. Tanpa Metromini masyarakat bisa menggunakan alternatif lain," kata Ahok.
Tekait potensi terjadinya penumpukkan penumpang, Ahok mengaku sudah melakukan beberapa langkah. Dinas Perhubungan mengerahkan bus sekolah di sejumlah wilayah untuk mengangkut penumpang yang terlantar.
Ahok tetap optimistis sistem rupiah per kilometer menjadi solusi transportasi di Ibu Kota. Ahok yakin transportasi yang tidak ikut sistem rupiah per kikometer akan bangkrut.
"Tidak usah pusing. Buktinya Kopaja mau ikut kami. Saya sudah minta sama Metromini (gabung, tapi tidak pernah siap. Sudah cape saya menawarkan itu," kata Ahok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)
