medcom.id, Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memulai pembangunan underpass yang menghubungkan Mampang Prapatan- H.R. Rasuna Said. Untuk mengurangi kemacetan, Suku Dinas Perhubungan dan Transportasi Jakarta Selatan akan meminta PT Jasa Marga menutup pintu keluar tol dalam kota Tebet.
Kepala Suku Dinas Perhubungan dan Transportasi Jakarta Selatan, Christianto, mengatakan, pembangunan underpass berpotensi menambah kemacetan. Selain itu, Dishub akan menutup sejumlah putar balik (u-turn) di sekitar lokasi proyek.
“Saya akan berkoordinasi dengan Jasa Marga untuk menutup pintu keluar Tebet. Karena pintu keluar tol itu juga memperparah kemacetan. Pengerjaan underpass ini akan selesai dalam satu tahun,” kata Christiato di Gedung Wali Kota Jakarta Selatan, Selasa (12/20).
Underpass sepanjang 755 meter diklaim bakal mengurangi kepadatan pada perlintasan sebidang di Jalan H.R. Rasuna Said dan Jalan Mampang Prapatan.
Pemerintah Kota Jakarta Selatan juga berencana membangun underpass Jalan Kartini, Lebak Bulus. Kemacetan diperkirakan bakal semakin parah, mengingat masih terdapat proyek pembangunan Stasiun Lebak Bulus dan depo mass rapid transit (MRT).
Pihaknya menambah petugas di lokasi konstruksi dan meminta kontraktor memperbanyak rambu dan lampu penerangan proyek untuk menghindari kecelakaan. “Kami akan mendapat tambahan personel non PNS tahun depan. Kami juga minta kontraktor tambah lampu. Itu sudah kewajiban mereka,” katanya.
Wali Kota Jakarta Selatan, Tri Kurniadi, mengimbau masyarakat sabar. Menurutnya, pembangunan sarana transportasi pasti mengorbankan badan jalan yang mengakibatkan kemacetan.
“Pasti ada pengorbanan. Tapi selanjutnya akan ada perbaikan asal masyarakat disiplin,” kata Tri.
medcom.id, Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memulai pembangunan underpass yang menghubungkan Mampang Prapatan- H.R. Rasuna Said. Untuk mengurangi kemacetan, Suku Dinas Perhubungan dan Transportasi Jakarta Selatan akan meminta PT Jasa Marga menutup pintu keluar tol dalam kota Tebet.
Kepala Suku Dinas Perhubungan dan Transportasi Jakarta Selatan, Christianto, mengatakan, pembangunan underpass berpotensi menambah kemacetan. Selain itu, Dishub akan menutup sejumlah putar balik (u-turn) di sekitar lokasi proyek.
“Saya akan berkoordinasi dengan Jasa Marga untuk menutup pintu keluar Tebet. Karena pintu keluar tol itu juga memperparah kemacetan. Pengerjaan underpass ini akan selesai dalam satu tahun,” kata Christiato di Gedung Wali Kota Jakarta Selatan, Selasa (12/20).
Underpass sepanjang 755 meter diklaim bakal mengurangi kepadatan pada perlintasan sebidang di Jalan H.R. Rasuna Said dan Jalan Mampang Prapatan.
Pemerintah Kota Jakarta Selatan juga berencana membangun underpass Jalan Kartini, Lebak Bulus. Kemacetan diperkirakan bakal semakin parah, mengingat masih terdapat proyek pembangunan Stasiun Lebak Bulus dan depo mass rapid transit (MRT).
Pihaknya menambah petugas di lokasi konstruksi dan meminta kontraktor memperbanyak rambu dan lampu penerangan proyek untuk menghindari kecelakaan. “Kami akan mendapat tambahan personel non PNS tahun depan. Kami juga minta kontraktor tambah lampu. Itu sudah kewajiban mereka,” katanya.
Wali Kota Jakarta Selatan, Tri Kurniadi, mengimbau masyarakat sabar. Menurutnya, pembangunan sarana transportasi pasti mengorbankan badan jalan yang mengakibatkan kemacetan.
“Pasti ada pengorbanan. Tapi selanjutnya akan ada perbaikan asal masyarakat disiplin,” kata Tri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)
