medcom.id, Jakarta: Kisruh APBD Jakarta ternyata diikuti mayoritas publik Ibu Kota. Itu tampak pada survei Populi Center yang menyebut, 60 persen masyarakat Jakarta mengikuti isu 'dana siluman'.
"Biasanya di luar pemilu, masyarakat Jakarta kurang antusias dengan isu politik. Tapi ketika ditanyakan soal isu anggaran siluman, 60 persen mereka mengikuti isu tersebut," kata Direktur Populi Center Nico Harjanto di Kantor Populi Center, Jalan Letjen S Parman, Kompleks BNI, Slipi, Jakarta Barat.
"Ini menunjukkan tingginya ketertarikan dan pentingnya isu dana siluman bagi sebagian besar masyarakat Jakarta," lanjut dia.
Menurut Nico, ketertarikan yang tinggi tersebut, tidak hanya sebatas drama konflik, tapi masyarakat DKI juga menginginkan keterbukaan publik, khususnya anggaran yang transparan.
Survei ini dilakukan di enam wilayah DKI Jakarta. Terdiri dari Jakarta pusat, Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Kepulauan Seribu. Adapun teknik surveinya melalui wawancara tatap muka, dengan margin of error 3,09 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.
Terkait pembiayaan survei, Nico menegaskan, sepenuhnya berasal dari Yayasan Populi Indonesia.
medcom.id, Jakarta: Kisruh APBD Jakarta ternyata diikuti mayoritas publik Ibu Kota. Itu tampak pada survei Populi Center yang menyebut, 60 persen masyarakat Jakarta mengikuti isu 'dana siluman'.
"Biasanya di luar pemilu, masyarakat Jakarta kurang antusias dengan isu politik. Tapi ketika ditanyakan soal isu anggaran siluman, 60 persen mereka mengikuti isu tersebut," kata Direktur Populi Center Nico Harjanto di Kantor Populi Center, Jalan Letjen S Parman, Kompleks BNI, Slipi, Jakarta Barat.
"Ini menunjukkan tingginya ketertarikan dan pentingnya isu dana siluman bagi sebagian besar masyarakat Jakarta," lanjut dia.
Menurut Nico, ketertarikan yang tinggi tersebut, tidak hanya sebatas drama konflik, tapi masyarakat DKI juga menginginkan keterbukaan publik, khususnya anggaran yang transparan.
Survei ini dilakukan di enam wilayah DKI Jakarta. Terdiri dari Jakarta pusat, Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Kepulauan Seribu. Adapun teknik surveinya melalui wawancara tatap muka, dengan margin of error 3,09 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.
Terkait pembiayaan survei, Nico menegaskan, sepenuhnya berasal dari Yayasan Populi Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KRI)
