Jakarta: Kasus terkonfirmasi covid-19 hampir menyentuh angka 2 juta kasus di Indonesia. Angka ini diprediksi terus bertambah jika tidak ada langkah ekstrem dan konkret dari pemerintah.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut wilayah ibukota Jakarta sedang memasuki fase genting penularan covid-19. Ini disebabkan tingginya kasus usai libur panjang. Untuk itu, dia menyatakan akan Kebijakan rem darurat jika kasus covid-19 terus meningkat.
"Bila kondisi yang sekarang tidak terkendali, kita akan masuk fase genting. Jika fase genting itu terjadi, maka kita harus mengambil langkah drastis seperti yang pernah dialami pada September (2020) dan Februari (2021) yang lalu (yakni rem darurat)," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melalui tayangan Prime Talk Metro TV, Senin, 14 Juni 2021.
Namun, Kepala Bidang Penanganan Satgas Covid-19, dr Alexander K Ginting, punya saran kritis. Menurutnya, pelonjakan kasus covid-19 harus disikapi dengan dua respon. Yakni, respon di hulu dan respon di hilir.
Respon di hulu bisa dilakukan dengan memisahkan zonasi mikro lokdown di tingkat RT dan RW. Menurutnya, PPKM mikro harus tetap diberlakukan, termasuk juga contact briefing.
Respon di hilir juga harus dilakukan, yakni dengan menyiapkan infrastruktur rumah sakit. Alat pelindung diri pun jangan sampai diabaikan untuk keselamatan dokter.
"Untuk kamar rumah sakit, harus dibedakan antara pasien ringan, sedang, berat, dan critical ilness," kata Alexander.
Ia juga memberikan beberapa rekomendasi yang harus dilakukan untuk mengendalikan kasus covid-19 saat ini, yakni:
1. Data kasus daerah harus lebih akurat. Penyusunan strategi pun harus berdasarkan atas data tersebut.
2. Tingkatkan lagi jumlah pengetesan dan pastikan kegiatan tracing atau pelacakan tidak turun. "Karena ini adalah perintah Kasatgas Covid-19 kepada seluruh jajaran yang ada," kata dia.
3. Pastikan ketersediaan tempat tidur dan seluruh infrastruktur yang ada.
4. Tingkatkan penegakan kedisiplinan protokol kesehatan. "Jika ada kerumunan langsung bubarkan," katanya. (Putri Purnama Sari)
Tayangan lengkapnya bisa dilihat di sini:
Virus Korona Melonjak, Saatnya Rem Darurat Diinjak
Jakarta: Kasus terkonfirmasi covid-19 hampir menyentuh angka 2 juta kasus di Indonesia. Angka ini diprediksi terus bertambah jika tidak ada langkah ekstrem dan konkret dari pemerintah.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut wilayah ibukota Jakarta sedang memasuki fase genting penularan covid-19. Ini disebabkan tingginya kasus usai libur panjang. Untuk itu, dia menyatakan akan Kebijakan rem darurat jika kasus covid-19 terus meningkat.
"Bila kondisi yang sekarang tidak terkendali, kita akan masuk fase genting. Jika fase genting itu terjadi, maka kita harus mengambil langkah drastis seperti yang pernah dialami pada September (2020) dan Februari (2021) yang lalu (yakni rem darurat)," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melalui tayangan Prime Talk Metro TV, Senin, 14 Juni 2021.
Namun, Kepala Bidang Penanganan Satgas Covid-19, dr Alexander K Ginting, punya saran kritis. Menurutnya, pelonjakan kasus covid-19 harus disikapi dengan dua respon. Yakni, respon di hulu dan respon di hilir.
Respon di hulu bisa dilakukan dengan memisahkan zonasi mikro lokdown di tingkat RT dan RW. Menurutnya, PPKM mikro harus tetap diberlakukan, termasuk juga contact briefing.
Respon di hilir juga harus dilakukan, yakni dengan menyiapkan infrastruktur rumah sakit. Alat pelindung diri pun jangan sampai diabaikan untuk keselamatan dokter.
"Untuk kamar rumah sakit, harus dibedakan antara pasien ringan, sedang, berat, dan critical ilness," kata Alexander.
Ia juga memberikan beberapa rekomendasi yang harus dilakukan untuk mengendalikan kasus covid-19 saat ini, yakni:
1. Data kasus daerah harus lebih akurat. Penyusunan strategi pun harus berdasarkan atas data tersebut.
2. Tingkatkan lagi jumlah pengetesan dan pastikan kegiatan tracing atau pelacakan tidak turun. "Karena ini adalah perintah Kasatgas Covid-19 kepada seluruh jajaran yang ada," kata dia.
3. Pastikan ketersediaan tempat tidur dan seluruh infrastruktur yang ada.
4. Tingkatkan penegakan kedisiplinan protokol kesehatan. "Jika ada kerumunan langsung bubarkan," katanya.
(Putri Purnama Sari)
Tayangan lengkapnya bisa dilihat di sini:
Virus Korona Melonjak, Saatnya Rem Darurat Diinjak
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)
