Ilustrasi. Foto: MI/Bary Fatahilah.
Ilustrasi. Foto: MI/Bary Fatahilah.

Empat Kelompok Masyarakat Ibu Kota Rawan HIV/AIDS

deny aryanto • 25 November 2016 10:36
medcom.id, Jakarta: Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi DKI Jakarta Rohana Manggala menyebut ada empat kelompok Ibu Kota yang rawan terkena HIV/AIDS. Mereka adalah para pekerja seks komersial, pengguna napza jarum suntik, LSL (lelaki yang berhubungan seksual dengan lelaki lain), serta waria.
 
Rohana mengungkapkan, angka pengidap penyakit HIV/AIDS di Jakarta masih tinggi. Untuk menanggulanginya, masyarakat yang berpotensi atau terjangkit penyakit mematikan ini diminta memeriksakan kesehatannya agar segera ditangani.
 
Rohana memaparkan, hasil data perhitungan sementara pada Rapat Kerja Fast Track DKI, Juni 2016, ditemukan bahwa warga Ibu Kota yang telah terjangkit HIV/AIDS mencapai 75.265 jiwa.
 
"Sesuai instruksi gubernur, kita terus berkomitmen menekan angka warga terinveksi HIV/AIDS sampai tahun 2020 dan berakhir sampai ke angka nol pada tahun 2030," kata Rohana, Jumat (25/11/2016).
 
Perang terhadap penyakit mematikan ini makin gencar dilakukan di berbagai daerah. Di Jakarta, digulirkan program Fast Track Ending AIDS Epidemik 2020 untuk menanggulangi bahaya HIV/AIDS. Pemerintah akan melakukan pendekatan penanganan AIDS, yang biasa disebut sebagai program `90-90-90`.
 
"Estimasi populasi (masyarakat terjangkit virus HIV/AIDS) di Jakarta, hingga tahun 2020, akan mencapai 92.919 jiwa dan semuanya harus dites. Artinya, 90 persen mereka yang terinfeksi akan menyadari statusnya. 90 persen orang dengan status HIV mendapatkan akses layanan dan pengobatan, dan 90 persen ODHA mendapatkan pengobatan dan dukungan ARV (Anti Retro Viral), sehingga dapat menurunkan jumlah virus HIV dalam darahnya hingga ke level 'tidak terdeteksi'. Dengan begitu diharapkan persebaran HIV di Jakarta berkurang," jelasnya.
 
Jumlah paling besar yang mengidap HIV/AIDS adalah kelompok lelaki yang berhubungan seks dengan lelaki (LSL) lalu yang kedua dari kelompok PSK. Namun, untuk tingkat penularan tertinggi ada pada kelompok pengguna narkoba suntik. Sedangkan untuk populasi rentan terbesar ada pada ibu hamil, lalu penderita TBC, dan kelompok lelaki yang jauh dari keluarga.
 
Rohana menghimbau warga yang masuk dalam kriteria 4 populasi tersebut untuk melakukan pemeriksaan HIV/AIDS, dengan melakukan Voluntary Counselling and Testing (VCT) di setiap puskesmas terdekat.
 
"Tes HIV/AIDS gratis dilakukan di Puskesmas dan dibiayai APBD DKI. Untuk obatnya pun gratis, tanpa biaya," katanya.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan