medcom.id Jakarta: Warga Kamerun, berinisial NH dicokok. NH dibekuk lantaran diduga memproduksi dolar Amerika Serikat palsu pecahan US$100.
"Saat pemeriksaan di kamar Nomor E, Kemang Corners Pasar Minggu, Jakarta Selatan, ditemukan barang-barang pembuat uang," ujar Kapolsek Pasar Minggu Kompol Zaky Alkazar Nasution di Kantor Imigrasi, Jalan Buncit Raya, Jakarta Selatan. Rabu (3/2/2016).
NH ditangkap 29 Junuari, sekitar pukul 16.30 WIB. Dari hasil penggeledahan, polisi juga menyita sejumlah barang bukti. "Satu buah hairdrayer, satu buah bungkus plastik berisi bubuk powder, 11 botol berisi lem, 1 buah kaca coklat isi bubuk putih, satu buah pewarna choncicel, 44 lembar potongan kertas menyerupai uang dollar amaerika senilai 100 us dan satu lembar ember warna pink," bebernya.
Barang bukti diduga digunakan untuk meniru atau memalsukan uang. Tersangka diancam Pasal 250 KUHP. "Pihak Polsek koordinasi dengan pihak imigrasi Jakarta Selatan. Saat ini tersangka ditahan di kantor imigrasi Jakarta Selatan," paparnya.
Menurut pengakuan NH, ia mendapatkan barang-barang tersebut dari rekannya di Indonesia. Kepada polisi ia mengaku sebagai penjual baju-baju Indonesia.
"Dari pengakuannya, ia berjualan baju. Jadi dia membeli baju-baju di Indonesia untuk kemudian dijual kembali ke negara asalnya," lanjut Zaky.
Ia juga menambahkan kasus ini diduga terindikasi dengan sindikat pasar internasional. Namun untuk membuktikannya harus dilakukan penyelidikan lagi. "Modus yang ditawarkan mengubah kertas menjadi yang dolar pecahan US$100, dengan menujual-membelikan uang palsu," tutur Zaky.
Pemilik kos tempat tersangka tinggal mengaku, tersangka NH baru enam bulan menyewa kamar di rumahnya.
medcom.id Jakarta: Warga Kamerun, berinisial NH dicokok. NH dibekuk lantaran diduga memproduksi dolar Amerika Serikat palsu pecahan US$100.
"Saat pemeriksaan di kamar Nomor E, Kemang Corners Pasar Minggu, Jakarta Selatan, ditemukan barang-barang pembuat uang," ujar Kapolsek Pasar Minggu Kompol Zaky Alkazar Nasution di Kantor Imigrasi, Jalan Buncit Raya, Jakarta Selatan. Rabu (3/2/2016).
NH ditangkap 29 Junuari, sekitar pukul 16.30 WIB. Dari hasil penggeledahan, polisi juga menyita sejumlah barang bukti. "Satu buah hairdrayer, satu buah bungkus plastik berisi bubuk powder, 11 botol berisi lem, 1 buah kaca coklat isi bubuk putih, satu buah pewarna choncicel, 44 lembar potongan kertas menyerupai uang dollar amaerika senilai 100 us dan satu lembar ember warna pink," bebernya.
Barang bukti diduga digunakan untuk meniru atau memalsukan uang. Tersangka diancam Pasal 250 KUHP. "Pihak Polsek koordinasi dengan pihak imigrasi Jakarta Selatan. Saat ini tersangka ditahan di kantor imigrasi Jakarta Selatan," paparnya.
Menurut pengakuan NH, ia mendapatkan barang-barang tersebut dari rekannya di Indonesia. Kepada polisi ia mengaku sebagai penjual baju-baju Indonesia.
"Dari pengakuannya, ia berjualan baju. Jadi dia membeli baju-baju di Indonesia untuk kemudian dijual kembali ke negara asalnya," lanjut Zaky.
Ia juga menambahkan kasus ini diduga terindikasi dengan sindikat pasar internasional. Namun untuk membuktikannya harus dilakukan penyelidikan lagi. "Modus yang ditawarkan mengubah kertas menjadi yang dolar pecahan US$100, dengan menujual-membelikan uang palsu," tutur Zaky.
Pemilik kos tempat tersangka tinggal mengaku, tersangka NH baru enam bulan menyewa kamar di rumahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)
