medcom.id, Jakarta: Program kampung baris di Kampung Pulo, Jakarta Timur kini tinggal wacana. Tidak ada lagi perkembangan yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Warga Kampung Pulo, Azwar, 57, mengatakan, wacana pembangunan kampung baris untuk warga Kampung Pulo yang berada di pinggir kali Ciliwung tak pernah terealisasi seiring dengan bergantinya gubernur.
"Dulu, saat Pak Jokowi menjadi Gubernur, sempat ada wacana akan dibuat kampung baris. Tapi hanya berbentuk lisan, realisasinya sekarang tidak ada," kata Azwar saat berbincang dengan Metrotvnews.com, Rabu (7/10/2015).
Azwar menjelaskan, pembangunan kampung baris awalnya untuk warga yang tinggal 40 meter dari bibir kali Ciliwung. Kompensasi yang diberikan, 25 persen dari harga rumah yang telah dihuni.
"Gambarannya saya tidak diberi tahu, saya juga belum pernah lihat kampung baris itu seperti apa. Warga hanya secara lisan saja mendengar wacana ini," ujarnya.
Ia mengakui, wacana kampung baris sulit terealisasi. Sebab, tuntutan warga terkait penggantian sebagian rumahnya yang ikut tergusur tidak digubris Pemprov DKI.
"Setelah proyek normalisasi selesai mungkin sudah tidak ada lagi proyek lanjutan, hanya tinggal wacana. Tuntutan warga akibat penggusuran pun juga tidak terealisasi," katanya.
medcom.id, Jakarta: Program kampung baris di Kampung Pulo, Jakarta Timur kini tinggal wacana. Tidak ada lagi perkembangan yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Warga Kampung Pulo, Azwar, 57, mengatakan, wacana pembangunan kampung baris untuk warga Kampung Pulo yang berada di pinggir kali Ciliwung tak pernah terealisasi seiring dengan bergantinya gubernur.
"Dulu, saat Pak Jokowi menjadi Gubernur, sempat ada wacana akan dibuat kampung baris. Tapi hanya berbentuk lisan, realisasinya sekarang tidak ada," kata Azwar saat berbincang dengan Metrotvnews.com, Rabu (7/10/2015).
Azwar menjelaskan, pembangunan kampung baris awalnya untuk warga yang tinggal 40 meter dari bibir kali Ciliwung. Kompensasi yang diberikan, 25 persen dari harga rumah yang telah dihuni.
"Gambarannya saya tidak diberi tahu, saya juga belum pernah lihat kampung baris itu seperti apa. Warga hanya secara lisan saja mendengar wacana ini," ujarnya.
Ia mengakui, wacana kampung baris sulit terealisasi. Sebab, tuntutan warga terkait penggantian sebagian rumahnya yang ikut tergusur tidak digubris Pemprov DKI.
"Setelah proyek normalisasi selesai mungkin sudah tidak ada lagi proyek lanjutan, hanya tinggal wacana. Tuntutan warga akibat penggusuran pun juga tidak terealisasi," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)
