medcom.id, Jakarta: Eksekusi pembongkaran kawasan Kalijodo di warnai isak tangis warga. Pasalnya, masih ada sejumlah warga yang bertahan di rumah yang akan dieksekusi.
Berdasarkan pantauan,ada sekitar lima kepala keluarga (Kepala Keluarga) yang masih bertahan. Warga tersebut berada di RT 06 RW 05, Kelurahan Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara.
Sempat terjadi adu mulut antara seorang ibu, warga setempat dengan petugas pada saat eksekusi berlangsung. Ia protes lantaran petugas sudah siapkan ekavator untuk menggusur rumahnya. Menurutnya, sudah ada kesepakatan bagi warga yang masih tinggal di rumahnya akan diberi waktu sampai pukul 15.00 WIB.
"Mau pulang ke mana enggak punya tempat tinggal. Kita ingin kebijaksanaan, mana bilangnya jam 15.00 WIB. Aku dan keluarga lagi makan tahu-tahu mobil backhoe sudah di belakang rumah. Kita kan panik pak! kesepakatannya kan pukul 15.00 WIB," ucap seorang ibu kepada Kapolsek Penjaringan Jakarta Utara, sambil menangis, Senin (29/2/2015).
Menanggapi hal itu, Kapolsek Penjaringan, Rudi, menegaskan, batas waktu warga kalijodo yang bertahan hingga pukul 15.00 WIB. "Setelah itu tak boleh ada lagi warga di lokasi penggusuran. Batasnya sampai jam 15.00 WIB mereka harus pidah," ujar Rudi.
Sementara itu, salah seorang warga lainnya mengaku ingin menyaksikan eksekusi bangunan rumah miliknya. "Bukan ibu bertahan. Ibu cuma masih kangen sama rumah ini. Jadi masih di sini," ujar Eti, 59, warga RT 06 RW 05, Kelurahan Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara.
Saat ditemui Media Indonesia, ia terlihat duduk lemas dengan sorot mata layu. Ia pun hanya mengkritik pemerintah terkait penggusuran Kalijodo.
"Pemerintah harusnya memberikan sosialisasi yang baik. Tidak dadakan begini. Ini kan kita hanya diberi waktu dua minggu. Tolong bilangin Ahok suruh lihat rakyat kecil. Bilangin Jokowi suruh lihat rakyat kecil. Katanya mereka berpihak ke rakyat kecil," ujar ibu itu sambil menangis. Senin 29 Februari.
Hampir sebagian besar bangunan di Kalijodo sudah rata dengan tanah. Ada 10 alat berat yang dioperasikan petugas untuk merobohkan bangunan-bangunan milik warga. Rencananya, kawasan itu akan dikembalikan fungsinya menjadi ruang terbuka hijau (RTH).
medcom.id, Jakarta: Eksekusi pembongkaran kawasan Kalijodo di warnai isak tangis warga. Pasalnya, masih ada sejumlah warga yang bertahan di rumah yang akan dieksekusi.
Berdasarkan pantauan,ada sekitar lima kepala keluarga (Kepala Keluarga) yang masih bertahan. Warga tersebut berada di RT 06 RW 05, Kelurahan Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara.
Sempat terjadi adu mulut antara seorang ibu, warga setempat dengan petugas pada saat eksekusi berlangsung. Ia protes lantaran petugas sudah siapkan ekavator untuk menggusur rumahnya. Menurutnya, sudah ada kesepakatan bagi warga yang masih tinggal di rumahnya akan diberi waktu sampai pukul 15.00 WIB.
"Mau pulang ke mana enggak punya tempat tinggal. Kita ingin
kebijaksanaan, mana bilangnya jam 15.00 WIB. Aku dan keluarga lagi makan tahu-tahu mobil backhoe sudah di belakang rumah. Kita kan panik pak! kesepakatannya kan pukul 15.00 WIB," ucap seorang ibu kepada Kapolsek Penjaringan Jakarta Utara, sambil menangis, Senin (29/2/2015).
Menanggapi hal itu, Kapolsek Penjaringan, Rudi, menegaskan, batas waktu warga kalijodo yang bertahan hingga pukul 15.00 WIB. "Setelah itu tak boleh ada lagi warga di lokasi penggusuran. Batasnya sampai jam 15.00 WIB mereka harus pidah," ujar Rudi.
Sementara itu, salah seorang warga lainnya mengaku ingin menyaksikan eksekusi bangunan rumah miliknya. "Bukan ibu bertahan. Ibu cuma masih kangen sama rumah ini. Jadi masih di sini," ujar Eti, 59, warga RT 06 RW 05, Kelurahan Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara.
Saat ditemui Media Indonesia, ia terlihat duduk lemas dengan sorot mata layu. Ia pun hanya mengkritik pemerintah terkait penggusuran Kalijodo.
"Pemerintah harusnya memberikan sosialisasi yang baik. Tidak dadakan begini. Ini kan kita hanya diberi waktu dua minggu. Tolong bilangin Ahok suruh lihat rakyat kecil. Bilangin Jokowi suruh lihat rakyat kecil. Katanya mereka berpihak ke rakyat kecil," ujar ibu itu sambil menangis. Senin 29 Februari.
Hampir sebagian besar bangunan di Kalijodo sudah rata dengan tanah. Ada 10 alat berat yang dioperasikan petugas untuk merobohkan bangunan-bangunan milik warga. Rencananya, kawasan itu akan dikembalikan fungsinya menjadi ruang terbuka hijau (RTH).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(YDH)
