medcom.id, Jakarta: Perhelatan Asian Games 2018 akan digelar di Palembang dan Jakarta. Didapuk sebagai tuan rumah, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno pun mengingatkan betapa pentingnya acara ini bagi kemajuan Ibu Kota.
"Asian Games sangat penting, perhelatan akbar. Konsepnya jangan berpikir ego sektoral, tapi multiplatform," kata Sandi di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa 17 Oktober 2017.
Sandi menjelaskan, Asian Games bisa membuka kesempatan Jakarta untuk lebih maju. Seperti yang terjadi pada Seoul, Korea Selatan saat menjadi tuan rumah di tahun 1986. Padahal usai Perang Korea, negara tersebut memiliki Gross Domestic Product (GDP) yang rendah.
Baca: Sambut Asian Games, Pemprov DKI akan Revitalisasi Sepuluh GOR
Saat itu, Korea Selatan menggunakan ajang Asian Games sebagai batu loncatan (quantum leap). Hal ini menjadikan tidak hanya kota tuan rumah yang berkembang, namun negara secara keseluruhan mendapat keuntungan.
"Mereka dulunya GDP di bawah Indonesia. Kita harus gunakan Asian Games, memastikan mampu menghadirkan percepatan pembangunan di DKI," ujar dia.
Untuk itu, Sandi mendukung pembangunan berbagai fasilitas Asia Games yang tengah berlangsung. Ia pun kerap memantau proses perkembangan tersebut. Sandi juga meminta seluruh pihak menjaga dan merawat fasilitas yang telah dibangun.
Sandi bahkan sempat melakukan jogging di sekitar Rawamangun, Jakarta Timur, yang dekat dengan area balap sepeda (velodrom) dan lintasan pacuan kuda (equistrian). Ia melihat fasilitas sudah baik dengan menggunakan kayu dari Siberia bahkan harus dirawat dengan suhu tertentu.
"Karena kita menjamu wilayah Asia, World Class Standar. Saya sudah lihat dua venue, sangat mahal biaya pembangunannya. Jangan sampai venue dibangun mahal tapi tidak terawat," ucapnya.
medcom.id, Jakarta: Perhelatan Asian Games 2018 akan digelar di Palembang dan Jakarta. Didapuk sebagai tuan rumah, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno pun mengingatkan betapa pentingnya acara ini bagi kemajuan Ibu Kota.
"Asian Games sangat penting, perhelatan akbar. Konsepnya jangan berpikir ego sektoral, tapi multiplatform," kata Sandi di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa 17 Oktober 2017.
Sandi menjelaskan, Asian Games bisa membuka kesempatan Jakarta untuk lebih maju. Seperti yang terjadi pada Seoul, Korea Selatan saat menjadi tuan rumah di tahun 1986. Padahal usai Perang Korea, negara tersebut memiliki Gross Domestic Product (GDP) yang rendah.
Baca: Sambut Asian Games, Pemprov DKI akan Revitalisasi Sepuluh GOR
Saat itu, Korea Selatan menggunakan ajang Asian Games sebagai batu loncatan (quantum leap). Hal ini menjadikan tidak hanya kota tuan rumah yang berkembang, namun negara secara keseluruhan mendapat keuntungan.
"Mereka dulunya GDP di bawah Indonesia. Kita harus gunakan Asian Games, memastikan mampu menghadirkan percepatan pembangunan di DKI," ujar dia.
Untuk itu, Sandi mendukung pembangunan berbagai fasilitas Asia Games yang tengah berlangsung. Ia pun kerap memantau proses perkembangan tersebut. Sandi juga meminta seluruh pihak menjaga dan merawat fasilitas yang telah dibangun.
Sandi bahkan sempat melakukan jogging di sekitar Rawamangun, Jakarta Timur, yang dekat dengan area balap sepeda (velodrom) dan lintasan pacuan kuda (equistrian). Ia melihat fasilitas sudah baik dengan menggunakan kayu dari Siberia bahkan harus dirawat dengan suhu tertentu.
"Karena kita menjamu wilayah Asia, World Class Standar. Saya sudah lihat dua venue, sangat mahal biaya pembangunannya. Jangan sampai venue dibangun mahal tapi tidak terawat," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)
