Jakarta: Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza) mengatakan progres vaksinasi covid-19 bagi tenaga kesehatan (nakes) di Jakarta hampir rampung. Ia meminta masyarakat sabar menanti giliran mendapatkan vaksinasi covid-19.
"Sampai saat ini progres vaksinasi covid-19 di Jakarta sudah 88 persen. Ini sudah dosis kedua," kata Ariza di Jakarta, Sabtu, 13 Februari 2021.
Menurutnya, vaksinasi covid-19 saat ini masih diprioritaskan bagi tenaga kesehatan. Akan ada giliran vaksinasi covid-19 bagi masyarakat umum yang memenuhi syarat.
"Mudah-mudahan nanti pada akhir Februari 2021 selesai kami mengatasi pemberian vaksin bagi tenaga kesehatan," kata dia.
Baca: 113 Ribu Dosis Vaksin Covid-19 Disuntikkan dalam 24 Jam Terakhir
Di sisi lain, politikus Partai Gerindra itu menyampaikan orang yang memiliki bisnis kesehatan namun tidak terlibat langsung dalam penanganan kesehatan tidak boleh mendapatkan vaksinasi. Hal itu disampaikan merespons kasus selebgram Helena Lim yang mendapat vaksinasi covid-19.
Helena diketahui mendapatkan vaksinasi covid-19 karena turut memiliki apotek di Jakarta Barat. Namun, dalam mendaftarkan diri untuk mendapatkan vaksin, Helena tidak memposisikan dirinya sebagai pemilik melainkan sebagai pegawai.
"Pemilik apotek kalau tidak melakukan pelayanan langsung di apotek ya tidak boleh. Kalau pegawai yang melakukan pelayanan langsung di apotek boleh," kata Ariza.
Jakarta: Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza) mengatakan progres vaksinasi covid-19 bagi tenaga kesehatan (nakes) di Jakarta hampir rampung. Ia meminta masyarakat sabar menanti giliran mendapatkan
vaksinasi covid-19.
"Sampai saat ini progres vaksinasi covid-19 di Jakarta sudah 88 persen. Ini sudah dosis kedua," kata Ariza di
Jakarta, Sabtu, 13 Februari 2021.
Menurutnya, vaksinasi covid-19 saat ini masih diprioritaskan bagi tenaga kesehatan. Akan ada giliran vaksinasi covid-19 bagi masyarakat umum yang memenuhi syarat.
"Mudah-mudahan nanti pada akhir Februari 2021 selesai kami mengatasi pemberian vaksin bagi tenaga kesehatan," kata dia.
Baca: 113 Ribu Dosis Vaksin Covid-19 Disuntikkan dalam 24 Jam Terakhir
Di sisi lain, politikus Partai Gerindra itu menyampaikan orang yang memiliki bisnis kesehatan namun tidak terlibat langsung dalam penanganan kesehatan tidak boleh mendapatkan vaksinasi. Hal itu disampaikan merespons kasus selebgram Helena Lim yang mendapat vaksinasi covid-19.
Helena diketahui mendapatkan vaksinasi
covid-19 karena turut memiliki apotek di Jakarta Barat. Namun, dalam mendaftarkan diri untuk mendapatkan vaksin, Helena tidak memposisikan dirinya sebagai pemilik melainkan sebagai pegawai.
"Pemilik apotek kalau tidak melakukan pelayanan langsung di apotek ya tidak boleh. Kalau pegawai yang melakukan pelayanan langsung di apotek boleh," kata Ariza.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)
