medcom.id, Jakarta: Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat berharap lahan objek wisata Monumen Nasional (Monas) bisa dimaksimalkan. Ia mengusulkan supaya lahan di sekeliling Monas bisa ditanami palawija.
"Monas kan besar ya, berapa puluh hektare, bisa enggak digunakan supaya produktif? Kita tanami yang gampang saja, misal jahe. Kan bagus toh. Tanami apa lagi? Jangan tomat, diambilin orang, misal sereh," kata Djarot di Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Jalan Tanah Abang I, Jakarta Pusat, Senin 13 Februari 2017.
Djarot juga menyebut menanam pandan bisa menguntungkan. Sebab, harganya cukup mahal di pasaran.
"(Tanam) kencur, sereh, dan temulawak. Di bawah pohon gede pasti ada, kalau dikelola kan panen sampean. Pandan saja. Tanam pandan gampang enggak, indah enggak? Pemanfaatannya inilah yang perlu kita kerjakan," kata dia.
Selain di Monas, Djarot juga mendorong warga yang tinggal di permukiman padat untuk memaksimalkan tempat yang ada. Djarot mencontohkan di rumah warga bisa menanam anggur atau markisa yang pohonnya bisa merambat di pagar.
"Ini untuk menyiasati sempitnya lahan kita dan sumpeknya udara kampung padat, terutama Johar Baru yang banyak tawuran," tukasnya.
medcom.id, Jakarta: Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat berharap lahan objek wisata Monumen Nasional (Monas) bisa dimaksimalkan. Ia mengusulkan supaya lahan di sekeliling Monas bisa ditanami palawija.
"Monas kan besar ya, berapa puluh hektare, bisa enggak digunakan supaya produktif? Kita tanami yang gampang saja, misal jahe. Kan bagus toh. Tanami apa lagi? Jangan tomat, diambilin orang, misal sereh," kata Djarot di Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Jalan Tanah Abang I, Jakarta Pusat, Senin 13 Februari 2017.
Djarot juga menyebut menanam pandan bisa menguntungkan. Sebab, harganya cukup mahal di pasaran.
"(Tanam) kencur, sereh, dan temulawak. Di bawah pohon gede pasti ada, kalau dikelola kan panen sampean. Pandan saja. Tanam pandan gampang enggak, indah enggak? Pemanfaatannya inilah yang perlu kita kerjakan," kata dia.
Selain di Monas, Djarot juga mendorong warga yang tinggal di permukiman padat untuk memaksimalkan tempat yang ada. Djarot mencontohkan di rumah warga bisa menanam anggur atau markisa yang pohonnya bisa merambat di pagar.
"Ini untuk menyiasati sempitnya lahan kita dan sumpeknya udara kampung padat, terutama Johar Baru yang banyak tawuran," tukasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)
