medcom.id, Jakarta: Polisi mengakui adanya tiga ancaman bom di wilayah Jakarta, Bekasi dan Depok. Ancaman ini berlangsung hanya dalam kurung dua bulan, di awal tahun 2015 yakni Januari hingga Februari.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Unggung Cahyono, mengatakan ancaman pertama terjadi di VOA Kuningan, Jakarta Selatan. Kepolisian pun telah berhasil meringkus pelaku yang diketahui masih remaja di Medan, Sumatera Utara.
"Pelaku kita tangkap di Medan, belum berusia 18 tahun. Pelaku sudah kita bawa ke Jakarta," kata Unggung di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (27/2/2015).
Kemudian, sambung dia, ancaman bom pun terjadi di kota Bekasi, Jawa Barat. Unggung mengatakan pihaknya pun telah menangkap tiga pelaku yang dua diantaranya merupakan pelaku ancaman bom di Bekasi. "Ancaman bom di wilayah Bekasi. Kita mengamankan tiga orang. Dua orang pelaku ancaman (bom). Satu lagi pelaku pemerkosaan," jelas dia.
Jenderal bintang dua ini mengatakan pelaku ancaman bom ini mengaku bahwa tidak ada kaitannya dengan jaringan terorisme. Sebab, ia melakukan ancaman ini lantaran dendam kepada korban karena telah memperkosa anaknya.
Bom tersebut, kata dia, dikemas ke dalam sebuah bingkisan yang dititipkan kepada seorang tukang parkir berinisial E. Kemudian, E menyerahkan bingkisan tersebut kepada salah satu anggota keluarga korban. Setelah membukannya, korban menemukan adanya kabel di dalam bingkisan tersebut. "Dilihat lalu dilaporkan ke Polres Bekasi," kata Unggung.
Setelah itu, lanjut dia, tim penjinak bom mendatangi tempat kejadian perkara, dan menyatakan bahwa benda tersebut merupakan bom. "Yang bersangkutan belajar bom, waktu kecil suka menggunakan bom untuk ikan," ujar dia.
Sementara itu, ancaman bom terakhir terjadi di pusat perbelanjaan di kawasan Depok. Setelah ditemukan sebuah paket bom dengan daya ledak rendah di toilet lantai Mezanine ITC Depok, Jawa Barat. "Barang bukti sudah dibawa, sedang penyelidikan. Masih diselidiki," tandas dia.
medcom.id, Jakarta: Polisi mengakui adanya tiga ancaman bom di wilayah Jakarta, Bekasi dan Depok. Ancaman ini berlangsung hanya dalam kurung dua bulan, di awal tahun 2015 yakni Januari hingga Februari.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Unggung Cahyono, mengatakan ancaman pertama terjadi di VOA Kuningan, Jakarta Selatan. Kepolisian pun telah berhasil meringkus pelaku yang diketahui masih remaja di Medan, Sumatera Utara.
"Pelaku kita tangkap di Medan, belum berusia 18 tahun. Pelaku sudah kita bawa ke Jakarta," kata Unggung di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (27/2/2015).
Kemudian, sambung dia, ancaman bom pun terjadi di kota Bekasi, Jawa Barat. Unggung mengatakan pihaknya pun telah menangkap tiga pelaku yang dua diantaranya merupakan pelaku ancaman bom di Bekasi. "Ancaman bom di wilayah Bekasi. Kita mengamankan tiga orang. Dua orang pelaku ancaman (bom). Satu lagi pelaku pemerkosaan," jelas dia.
Jenderal bintang dua ini mengatakan pelaku ancaman bom ini mengaku bahwa tidak ada kaitannya dengan jaringan terorisme. Sebab, ia melakukan ancaman ini lantaran dendam kepada korban karena telah memperkosa anaknya.
Bom tersebut, kata dia, dikemas ke dalam sebuah bingkisan yang dititipkan kepada seorang tukang parkir berinisial E. Kemudian, E menyerahkan bingkisan tersebut kepada salah satu anggota keluarga korban. Setelah membukannya, korban menemukan adanya kabel di dalam bingkisan tersebut. "Dilihat lalu dilaporkan ke Polres Bekasi," kata Unggung.
Setelah itu, lanjut dia, tim penjinak bom mendatangi tempat kejadian perkara, dan menyatakan bahwa benda tersebut merupakan bom. "Yang bersangkutan belajar bom, waktu kecil suka menggunakan bom untuk ikan," ujar dia.
Sementara itu, ancaman bom terakhir terjadi di pusat perbelanjaan di kawasan Depok. Setelah ditemukan sebuah paket bom dengan daya ledak rendah di toilet lantai Mezanine ITC Depok, Jawa Barat. "Barang bukti sudah dibawa, sedang penyelidikan. Masih diselidiki," tandas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(YDH)
