Jakarta: Partai Gerindra tak bisa berbuat banyak terkait posisi calon wakil gubernur DKI Jakarta Ahmad Syaikhu yang menjadi anggota DPR. Keputusan pencalonan cawagub DKI berada di tangan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Ya kita dalam posisi tidak bisa apa-apa sih. Sekarang keputusannya ada di PKS," kata anggota Fraksi Gerindra di DPRD DKI Jakarta Syarif saat dihubungi Media Indonesia, Minggu, 6 Oktober 2019.
Menurut dia, secara etika politik, Gerindra tidak bisa mencampuri pencalonan cawagub. Apalagi, PKS sudah menandatangani pengajuan dua nama cawagub yakni Syaikhu dan Agung Yulianto kepada Gubernur DKI, Anies Baswedan.
"Pada saat itu tugas kita sudah selesai. Sekarang tinggal PKS, maunya bagaimana. Apakah Pak Syaikhu harus mundur atau tidak dari cawagub. Itu semua ada di PKS," tegas dia.
Syarif khawatir Gerindra dituding mengintervensi internal PKS jika mendesak soal kepastian posisi Syaikhu pada proses cawagub. "Nanti malah kita ditanya mau ngapain kok dorong-dorong. Kan sudah dikasih ke PKS," kata Wakil Ketua sementara DPRD DKI itu.
PKS dan Gerindra telah mengajukan dua nama cawagub, yakni Syaikhu, dan Agung. Keduanya merupakan kader PKS.
Mereka akan bertarung pada proses pemilihan di DPRD DKI untuk mengisi kursi yang ditinggalkan Sandiaga Uno pada Agustus 2018.
Namun, polemik timbul saat Syaikhu dilantik menjadi anggota DPR dan enggan mundur dari status cawagub. PKS pun belum menentukan sikap atas hal itu.
Jakarta: Partai Gerindra tak bisa berbuat banyak terkait posisi calon wakil gubernur DKI Jakarta Ahmad Syaikhu yang menjadi anggota DPR. Keputusan pencalonan cawagub DKI berada di tangan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Ya kita dalam posisi tidak bisa apa-apa sih. Sekarang keputusannya ada di PKS," kata anggota Fraksi Gerindra di DPRD DKI Jakarta Syarif saat dihubungi
Media Indonesia, Minggu, 6 Oktober 2019.
Menurut dia, secara etika politik, Gerindra tidak bisa mencampuri pencalonan
cawagub. Apalagi, PKS sudah menandatangani pengajuan dua nama cawagub yakni Syaikhu dan Agung Yulianto kepada Gubernur DKI, Anies Baswedan.
"Pada saat itu tugas kita sudah selesai. Sekarang tinggal PKS, maunya bagaimana. Apakah Pak Syaikhu harus mundur atau tidak dari cawagub. Itu semua ada di PKS," tegas dia.
Syarif khawatir Gerindra dituding mengintervensi internal PKS jika mendesak soal kepastian posisi Syaikhu pada proses cawagub. "Nanti malah kita ditanya mau ngapain kok dorong-dorong. Kan sudah dikasih ke PKS," kata Wakil Ketua sementara DPRD DKI itu.
PKS dan Gerindra telah mengajukan dua nama cawagub, yakni Syaikhu, dan Agung. Keduanya merupakan kader PKS.
Mereka akan bertarung pada proses pemilihan di DPRD DKI untuk mengisi kursi yang ditinggalkan Sandiaga Uno pada Agustus 2018.
Namun, polemik timbul saat Syaikhu dilantik menjadi anggota DPR dan enggan mundur dari status cawagub. PKS pun belum menentukan sikap atas hal itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)
