Jangan Ada Lagi Sopir-Sopir Tembak

medcom.id, Jakarta: Perusahaan taksi diminta untuk lebih memperketat penerimaan sopir taksi. Para sopir taksi juga diharapkan dapat menggandeng kepolisian untuk memberikan pelatihan demi kenyamanan penumpang.   "Perusahan taksi harus bisa menjamin keselamatan para penumpangnya. Seperti memasang identitas sopir taksi, jadi kalau identitasnya tidak sama dengan nomor taksinya, itu pelanggaran. Kalau perlu sopir taksi mendapatkan pendidikan, bekerjasama dengan pihak kepolisian," kata mantan Kapolda Metro Jaya Komjen (Purn) Noegroho Djajusman, saat berbincang dengan Metrotvnews.com, Kamis (4/12/2014). Dengan pendidikan tersebut, semoga sopir taksi mampu lebih memberikan kenyamanan untuk penumpang. "Jadi jangan ada lagi sopir-sopir tembak. Dan perusahaan harus ada langkah-langkah ke dalam, untuk melarang adanya sopir tembak," terangnya. Lebih lanjut Noegroho berharap agar pihak kepolisian dapat meningkatkan patroli keamanan, terutama di tempat-tempat yang dianggap rawan. "Polisi harus meningkatkan patrolinya, dan kewaspadaannya," terangnya. Sebelumnya diketahui, dalam sepekan terjadi dua aksi perampokan yang menimpa penumpang taksi. Kasus pertama menyasar seorang karyawati berinisial RW, 27, di kawasan Kuningan, Jaksel, pada Jumat 28 November lalu. Senin 1 Desember lalu, giliran wanita berinisal RP (30), yang tidak berdaya diancam pelaku. Kala itu, korban yang berdomisili di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, sedang menumpang taksi warna putih dari kawasan SCBD, Jaksel. Pola kejahatan yang dilakukan yakni, pelaku yang tadinya bersembunyi dibagasi langsung keluar dari balik jok dan mengancam korban. Selanjutnya sopir tancap gas sembari menelepon satu pelaku lain yang sudah menunggu di pinggir jalan.