medcom.id, Jakarta: Polisi masih menyelidiki kasus dugaan hilangnya seorang salah satu bayi kembar di Rumah Sakit Harapan Jayakarta, Jakarta Timur. Polisi pun sudah memeriksa sejumlah saksi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiono mengatakan polisi sejauh ini sudah memeriksa saksi-saksi dari keluarga, dokter, bidan dan rumah sakit.
"Saksi-saksi sudah diperika, ada dua belas saksi, itu dari bidan sampai dokternya juga " Kata Awi di Mapolda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa (12/7/2016).
Awi menambahkan, selama penyelidikan belum mendapatkan bukti dugaan hilangnya salah satu bayi kembar saat persalinan. Sementara pihak rumah sakit menyatakan, hanya ada satu bayi yang dilahirkan dan bukan bayi kembar.
Selanjutnya, penyidik segera memanggil saksi ahli untuk memeriksa hasil USG yang menyatakan bayi yang dikandung Raudiah Elva Ningsih kala itu kembar.
"Kami akan panggil Saksi Ahli pekan depan untuk penyelidikan selanjutnya, untuk buktikan hasil USG,"ujar Awi.
Sebelumnya, Raudiah Elva Ningsih mengadu ke Komnas PA pada Rabu 15 Juni. Dia bercerita, pada 7 Mei 2016 dirinya masuk RS untuk melahirkan. Esok harinya, Raudiah menjalani proses operasi persalinan yang dilakukan dengan cara sesar.
Namun, usai persalinan dia hanya diberikan satu bayi, padahal hasil USG di Puskesmas Jatipadang, Pasar Minggu, pada 5 Januari 2016, menyatakan, ia berstatus hamil dengan bayi kembar atau gemeli.
Hal itu diperkuat hasil USG di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Budhi Asih, Cawang, Jakarta Timur, 22 Maret 2016. Keluarga Raudiah sudah meminta pihak rumah sakit memperlihatkan rekaman CCTV ruang operasi. Namun, ditolak dengan alasan hanya pihak berwajib yang dapat melihatnya. Raudiah juga mengaku pernah melapor ke polisi. Tapi belum ada perkembangan lebih lanjut.
medcom.id, Jakarta: Polisi masih menyelidiki kasus dugaan hilangnya seorang salah satu bayi kembar di Rumah Sakit Harapan Jayakarta, Jakarta Timur. Polisi pun sudah memeriksa sejumlah saksi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiono mengatakan polisi sejauh ini sudah memeriksa saksi-saksi dari keluarga, dokter, bidan dan rumah sakit.
"Saksi-saksi sudah diperika, ada dua belas saksi, itu dari bidan sampai dokternya juga " Kata Awi di Mapolda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa (12/7/2016).
Awi menambahkan, selama penyelidikan belum mendapatkan bukti dugaan hilangnya salah satu bayi kembar saat persalinan. Sementara pihak rumah sakit menyatakan, hanya ada satu bayi yang dilahirkan dan bukan bayi kembar.
Selanjutnya, penyidik segera memanggil saksi ahli untuk memeriksa hasil USG yang menyatakan bayi yang dikandung Raudiah Elva Ningsih kala itu kembar.
"Kami akan panggil Saksi Ahli pekan depan untuk penyelidikan selanjutnya, untuk buktikan hasil USG,"ujar Awi.
Sebelumnya, Raudiah Elva Ningsih mengadu ke Komnas PA pada Rabu 15 Juni. Dia bercerita, pada 7 Mei 2016 dirinya masuk RS untuk melahirkan. Esok harinya, Raudiah menjalani proses operasi persalinan yang dilakukan dengan cara sesar.
Namun, usai persalinan dia hanya diberikan satu bayi, padahal hasil USG di Puskesmas Jatipadang, Pasar Minggu, pada 5 Januari 2016, menyatakan, ia berstatus hamil dengan bayi kembar atau gemeli.
Hal itu diperkuat hasil USG di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Budhi Asih, Cawang, Jakarta Timur, 22 Maret 2016. Keluarga Raudiah sudah meminta pihak rumah sakit memperlihatkan rekaman CCTV ruang operasi. Namun, ditolak dengan alasan hanya pihak berwajib yang dapat melihatnya. Raudiah juga mengaku pernah melapor ke polisi. Tapi belum ada perkembangan lebih lanjut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)
