medcom.id, Jakarta: Sebanyak 112 petugas medis disiagakan saat aksi buruh pada peringatan May Day atau hari buruh. Mereka disebar dibeberapa titik krusial dilengkapi ambulans dan obat-obatan.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Koesmedi Priharto mengatakan, petugas disebar di 13 titik selama pelaksanaan aksi unjuk rasa berlangsung. Di antaranya Parkir Timur Senayan, depan TVRI, dan Bunderan HI.
Kemudian di Istana Merdeka, Balai Kota DKI Jakarta, Gedung MPR DPR, Perempatan Slipi, Kantor Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kawasan Industri Pulogadung, Kawasan Industri Cakung, dan Pelindo.
"Total ada 112 petugas medis yang disebar. Mereka adalah dokter, perawat, sopir, dan tenaga lainnya," kata Koesmedi seperti dikuti situs resmi Pemprov DKI, Beritajakarta.com, Minggu (1/5/2016).
112 tenaga medis yang disiagakan terdiri dari 24 dokter, 55 perawat, 20 driver, dan 13 tenaga lain. Selain tenaga medis, sebagai penunjang juga disiagakan sebanyak 27 unit mobil ambulans, enam unit mobil rapid, satu unit mobil klinik, dan satu unit strada.
"Jika ada buruh yang mengalami gangguan kesehatan kami bisa langsung bertindak. Kami akan sebar di 13 titik, sehingga lebih mudah menjangkau buruh," katanya.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan, dalam peringatan hari buruh tahun ini isu yang akan diangkat dalam may day adalah, pertama mencabut Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 di mana buruh menolak upah murah dan menaikkan upah minimal 2017 sebesar Rp650 ribu.
Kedua, stop kriminalisasi buruh dan stop PHK. Ketiga, menolak reklamasi Teluk Jakarta, menolak penggusuran, menolak RUU Tax Amnesty. Serta keempat, mendeklarasikan ormas buruh sebagai alat perjuangan politik kaum buruh ke depan.
Kepala Divisi Hunas Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar mengatakan, sebanyak 16 ribu personel gabungan TNI dan Polri diterjunkan untuk menjaga pelaksanaan hari buruh di Jakarta. Ribuan personel pengamanan tersebut disebar di sejumlah titik Ibu Kota.
medcom.id, Jakarta: Sebanyak 112 petugas medis disiagakan saat aksi buruh pada peringatan May Day atau hari buruh. Mereka disebar dibeberapa titik krusial dilengkapi ambulans dan obat-obatan.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Koesmedi Priharto mengatakan, petugas disebar di 13 titik selama pelaksanaan aksi unjuk rasa berlangsung. Di antaranya Parkir Timur Senayan, depan TVRI, dan Bunderan HI.
Kemudian di Istana Merdeka, Balai Kota DKI Jakarta, Gedung MPR DPR, Perempatan Slipi, Kantor Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kawasan Industri Pulogadung, Kawasan Industri Cakung, dan Pelindo.
"Total ada 112 petugas medis yang disebar. Mereka adalah dokter, perawat, sopir, dan tenaga lainnya," kata Koesmedi seperti dikuti situs resmi Pemprov DKI, Beritajakarta.com, Minggu (1/5/2016).
112 tenaga medis yang disiagakan terdiri dari 24 dokter, 55 perawat, 20 driver, dan 13 tenaga lain. Selain tenaga medis, sebagai penunjang juga disiagakan sebanyak 27 unit mobil ambulans, enam unit mobil rapid, satu unit mobil klinik, dan satu unit strada.
"Jika ada buruh yang mengalami gangguan kesehatan kami bisa langsung bertindak. Kami akan sebar di 13 titik, sehingga lebih mudah menjangkau buruh," katanya.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan, dalam peringatan hari buruh tahun ini isu yang akan diangkat dalam may day adalah, pertama mencabut Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 di mana buruh menolak upah murah dan menaikkan upah minimal 2017 sebesar Rp650 ribu.
Kedua, stop kriminalisasi buruh dan stop PHK. Ketiga, menolak reklamasi Teluk Jakarta, menolak penggusuran, menolak RUU Tax Amnesty. Serta keempat, mendeklarasikan ormas buruh sebagai alat perjuangan politik kaum buruh ke depan.
Kepala Divisi Hunas Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar mengatakan, sebanyak 16 ribu personel gabungan TNI dan Polri diterjunkan untuk menjaga pelaksanaan hari buruh di Jakarta. Ribuan personel pengamanan tersebut disebar di sejumlah titik Ibu Kota.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)
