DKI Bakal Gusur Kalijodo Jiild II

medcom.id, Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mengsusur bangunan liar yang berdiri di kolong tol tepatnya di Jalan Kepanduan I hingga kolong Tol Sedyatmo, RW 17, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara. Pemerintah Kota Jakarta Utara telah melayangkan surat edaran kepada warga untuk membongkar bangunanya.   Jalan Kepanduan I berada diseberang Kalijodo, Jalan Kepanduan II. Wilayah itu hanya dipisahkan Kali Angke.   Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi mengatakan, penghuni kolong Tol Sedyatmo diperkirakan berjumlah 50 Kepala Keluarga (KK) dengan berbagai profesi. Antara lain, pekerja seks komersial (PSK), sopir truk, pemulung, dan lainnya. Warga yang tinggal di sana dipastikan penghuni ilegal yang tidak memiliki KTP DKI.   "Saya meminta sebelum dibongkar petugas, seluruh penghuni yang berada di kolong tol segera membongkar sendiri bangunan mereka atau keluar dari lokasi itu," katanya seperti dikutip Beritajakarta.com, Selasa (1/3/2016).   Dalam surat edaran yang ditandangani Camat Penjaringan, Abdul Khalit dengan Nomor 09 Tahun 2016, warga yang tinggal di kolong tol diberikan batas waktu membongkar bangunan mereka 1X24 jam.   "Sesuai surat acuan yang dilayangkan pihak kecamatan, bila dari batas waktu yang telah ditentukan pemilik bangunan di kolong Tol Sedyatmo, Pluit tak juga membongkar bangunannya, akan kami bongkar paksa," ujarnya.   Kenah ,45, salah satu penghuni mengaku tidak keberatan tempat tinggalnya dibongkar. Warga meminta waktu tiga hari untuk membongkar sendiri bangunan mereka. "Kira-kira kasih kami waktu tiga hari agar kami bisa kemas-kemas," katanya.   Wanita yang mengaku memiliki KTP DKI ini menyayangkan singkatnya waktu yang diberikan kepada warga untuk membongkar sendiri bangunan mereka. Sebab, surat edaran yang dilayangkan Kecamatan Penjaringan baru diterima warga pada Senin 29 Februari sekitar pukul 14.00 WIB.   "Saya dan para tetangga tidak keberatan asal dipindah ke rusun. Tapi, waktunya jangan terlalu cepat," katanya.