medcom.id, Jakarta: Tempat prostitusi berkedok hiburan malam menjamur di kawasan Kalijodo sejak 1950-an. Setengah abad lebih, tempat tersebut eksis dan dikenal pria-pria nakal penikmat hiburan malam.
Setelah lama dikenal, kawasan tersebut disebut segera digusur Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Wacana penggusuran ini rupanya bukan yang pertama. Awal dekade 2000, Gubernur Sutiyoso pernah menggusur kawasan yang disebut masyarakat dan pemerintah Orde Baru sebagai lokalisasi itu.
Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti menjadi saksi penggusuran tersebut. Kala itu, Krishna masih berpangkat AKP dan menjabat Kapolsek Penjaringan, Jakarta Utara. Krishna menyaksikan, petugas gabungan TNI-Polri dan Pemprov DKI berhasil mengusir preman yang menjadi 'penguasa' di Kalijodo.
Kalijodo (MTVN.Arga)
Krishna bernostalgia, bagaimana polisi berhasil mengobrak-abrik tempat perjudian dan prostitusi tersebut. "Rata kalijodo, 3,5 tahun saya di sana. Kami meratakan Kalijodo bersama Gubernur Sutiyoso. Preman habis, 2.000 orang habis, perjudian habis," kata Krishna, di Mapolda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Jumat (12/2/2016).
Kalijodo di awal dekade 2000, kata Krishna, adalah kawasan yang kumuh. Banyak bangunan rumah warga yang berdiri di atas tanah milik negara. Banyak kafe ilegal yang tegak seperti tampak di Kalijodo, hari ini. Polisi dan petugas lain kemudian menertibkan Kalijodo. Cerita penertiban itu pun sudah ditulis Krishna di bukunya "Geger Kalijodo".
Kombes Krishna Murti dan Kombes M.Iqbal (MI.Atet Dwi)
Krishna pun bertutur, wilayah tersebut menjadi tempat hiburan kelas menengah ke bawah. Tapi, hiburan yang diterima punya dampak negatif. Seperti yang terjadi awal pekan ini. Mobile Toyota Fortuner menabrak pengendara motor, lantaran penggendara mengantuk sehabis minum-minum di kawasan Kalijodo.
"Ada orang yang datang minum-minum, kelas bawah dan kemudian menimbulkan implikasi indikasi sosial, seperti kecelakaan," sebut Krishna.
Bapak dua anak ini pun sepakat dengan rencana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menertibkan Kalijodo. Tak semata membersihkan lingkungan, tapi juga sebagai pencegahan kejahatan. Dia pun menyebut, preman Kalijodo mudah ditaklukkan. Gubernur Ahok pun bakal mudah menertibkan kawasan tersebut.
"Itu dihantam enggak masalah. Enggak ada premannya lagi, kecil itu," tandas Krishna.
Penggusuran Kalijodo pada 2007 (Ant.Prasetyo U)
medcom.id, Jakarta: Tempat prostitusi berkedok hiburan malam menjamur di kawasan Kalijodo sejak 1950-an. Setengah abad lebih, tempat tersebut eksis dan dikenal pria-pria nakal penikmat hiburan malam.
Setelah lama dikenal, kawasan tersebut disebut segera digusur Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Wacana penggusuran ini rupanya bukan yang pertama. Awal dekade 2000, Gubernur Sutiyoso pernah menggusur kawasan yang disebut masyarakat dan pemerintah Orde Baru sebagai lokalisasi itu.
Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti menjadi saksi penggusuran tersebut. Kala itu, Krishna masih berpangkat AKP dan menjabat Kapolsek Penjaringan, Jakarta Utara. Krishna menyaksikan, petugas gabungan TNI-Polri dan Pemprov DKI berhasil mengusir preman yang menjadi 'penguasa' di Kalijodo.
.jpg)
Kalijodo (MTVN.Arga)
Krishna bernostalgia, bagaimana polisi berhasil mengobrak-abrik tempat perjudian dan prostitusi tersebut. "Rata kalijodo, 3,5 tahun saya di sana. Kami meratakan Kalijodo bersama Gubernur Sutiyoso. Preman habis, 2.000 orang habis, perjudian habis," kata Krishna, di Mapolda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Jumat (12/2/2016).
Kalijodo di awal dekade 2000, kata Krishna, adalah kawasan yang kumuh. Banyak bangunan rumah warga yang berdiri di atas tanah milik negara. Banyak kafe ilegal yang tegak seperti tampak di Kalijodo, hari ini. Polisi dan petugas lain kemudian menertibkan Kalijodo. Cerita penertiban itu pun sudah ditulis Krishna di bukunya "Geger Kalijodo".
.jpg)
Kombes Krishna Murti dan Kombes M.Iqbal (MI.Atet Dwi)
Krishna pun bertutur, wilayah tersebut menjadi tempat hiburan kelas menengah ke bawah. Tapi, hiburan yang diterima punya dampak negatif. Seperti yang terjadi awal pekan ini. Mobile Toyota Fortuner menabrak pengendara motor, lantaran penggendara mengantuk sehabis minum-minum di kawasan Kalijodo.
"Ada orang yang datang minum-minum, kelas bawah dan kemudian menimbulkan implikasi indikasi sosial, seperti kecelakaan," sebut Krishna.
Bapak dua anak ini pun sepakat dengan rencana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menertibkan Kalijodo. Tak semata membersihkan lingkungan, tapi juga sebagai pencegahan kejahatan. Dia pun menyebut, preman Kalijodo mudah ditaklukkan. Gubernur Ahok pun bakal mudah menertibkan kawasan tersebut.
"Itu dihantam enggak masalah. Enggak ada premannya lagi, kecil itu," tandas Krishna.
Penggusuran Kalijodo pada 2007 (Ant.Prasetyo U) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(TII)
