medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengungkap sejumlah temuan perihal ulah warga Kampung Akuarium yang menempati tenda besar di atas lahan bekas gusuran. Mereka hanya ada siang hari untuk menerima sembako dan kembali ke rusun pada malam hari.
Ahok tidak mempermasalahkan nasib warga Kampung Akuarium, Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, yang tinggal di tenda-tenda. Ahok hanya menyindir warga penerima rusun tapi masih mengemis dengan menerima bantuan dari partai atau LSM.
Ahok menuding warga yang menempati tenda hanya untuk mendapatkan sembako. "Saya sih biasa saja. Itu kan orang-orang yang ingin mendapatkan keuntungan sesuatu, beberapa naik bus gratis saya monitor kok, abis ambil sembako, pulang," kata Ahok di SD Santa Maria, Jalan Ir. H. Juanda, Jakarta Pusat, Senin (16/5/2016).
Warga mendirikan tenda di lahan bekas penggsuran. Foto:MI/Atet Dwi
Bekas Bupati Belitung Timur itu mengungkapkan, tenda-tenda sepi di malam hari. Sebab, warga kembali ke rusun.
"Kamu wartawan datang saja malam-malam, kamu lihat tenda-tenda pembagian sembako itu ada enggak yang tinggal? Enggak. Lalu mereka tinggal di mana? Kalau malas pulang di masjid, malah pulang ke rusun," kata Ahok
Ahok masih menimbang-nimbang apakah mereka perlu diusir dan menggusur tenda-tenda. Sebab, di lain sisi Ahok merasa diuntungkan karena ada yang merawat warga. Tapi, semakin hari, jumlah sembako yang dibagikan untuk warga juga semakin sedikit.
"Saya lagi mau iseng, mungkin jangan diusir dulu, biarkan saja dulu sampai pilkada (Februari) lumayan. Bagi-bagi sembako, bikinin tenda," ujar Ahok.
Ahok berkelakar, ia ingin mengusulkan penambahan tenda untuk warga. Jika bisa, tenda berpendingin udara agar semakin ramai warga yang datang.
"Saya juga memikirkan gimana menawarkan penambahan tenda, tapi plus AC sama genset. Nanti waga makin banyak, nah makanan gratis nih buat warga, wah lumayan. Kirim saja yang banyak," kata Ahok.
medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengungkap sejumlah temuan perihal ulah warga Kampung Akuarium yang menempati tenda besar di atas lahan bekas gusuran. Mereka hanya ada siang hari untuk menerima sembako dan kembali ke rusun pada malam hari.
Ahok tidak mempermasalahkan nasib warga Kampung Akuarium, Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, yang tinggal di tenda-tenda. Ahok hanya menyindir warga penerima rusun tapi masih mengemis dengan menerima bantuan dari partai atau LSM.
Ahok menuding warga yang menempati tenda hanya untuk mendapatkan sembako. "Saya sih biasa saja. Itu kan orang-orang yang ingin mendapatkan keuntungan sesuatu, beberapa naik bus gratis saya monitor kok, abis ambil sembako, pulang," kata Ahok di SD Santa Maria, Jalan Ir. H. Juanda, Jakarta Pusat, Senin (16/5/2016).
Warga mendirikan tenda di lahan bekas penggsuran. Foto:MI/Atet Dwi
Bekas Bupati Belitung Timur itu mengungkapkan, tenda-tenda sepi di malam hari. Sebab, warga kembali ke rusun.
"Kamu wartawan datang saja malam-malam, kamu lihat tenda-tenda pembagian sembako itu ada enggak yang tinggal? Enggak. Lalu mereka tinggal di mana? Kalau malas pulang di masjid, malah pulang ke rusun," kata Ahok
Ahok masih menimbang-nimbang apakah mereka perlu diusir dan menggusur tenda-tenda. Sebab, di lain sisi Ahok merasa diuntungkan karena ada yang merawat warga. Tapi, semakin hari, jumlah sembako yang dibagikan untuk warga juga semakin sedikit.
"Saya lagi mau iseng, mungkin jangan diusir dulu, biarkan saja dulu sampai pilkada (Februari) lumayan. Bagi-bagi sembako, bikinin tenda," ujar Ahok.
Ahok berkelakar, ia ingin mengusulkan penambahan tenda untuk warga. Jika bisa, tenda berpendingin udara agar semakin ramai warga yang datang.
"Saya juga memikirkan gimana menawarkan penambahan tenda, tapi plus AC sama
genset. Nanti waga makin banyak, nah makanan gratis nih buat warga, wah lumayan. Kirim saja yang banyak," kata Ahok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)
