medcom.id, Depok: Komunitas Aksi Kemanusian Indonesia (KAKI) melakukan pendataan terhadap jumlah kaum homoseksual di Kota Depok. Dari pendataan ditemukan ada anggota komunitas yang berusia 14 tahun.
"Anggota di komunitas ada yang berusia 14 tahun, masih pelajar SMP," kata Koordinator Lapangan KAKI yang tidak mau disebutkan namanya melalui sambungan telepon kepada Metrotvnews.com, Jumat (20/11/2015).
Dia menyebut, faktor gaya hidup menjadi penyebab utama adanya 'G' di Kota Depok. Faktor lingkungan juga mendukung menjadi suka sesama jenis, yaitu laki-laki suka laki-laki (LSL).
Dia menyebut kaum 'G' di Kota Depok meningkat sejak tahun 2014. Pria yang juga masuk dalam komunitas homoseksual di Depok ini mengatakan kebanyakan dari kaum 'G' merupakan pekerja. "Ya memang ada kecenderungan naik, karena gaya hidup dan faktor usia itu," jelas dia.
Bahkan, lanjut dia, di dalam komunitas ada yang sudah mempunyai istri dan anak. Dia menyebut dari hasil pendataan, sebelum menikah pria tersebut pernah melakukan hubungan seksual dengan laki-laki.
"Usia mereka ada yang berkisar 25 tahun sampai 30 tahun. Ada yang kuliah, bekerja, dan ada yang sudah berumah tangga," tukasnya.
Penyebab utamanya naiknya angka homoseksual adalah faktor gaya hidup dan lingkungan yang menjadikan laki-laki menyukai sesama laki-laki. Selain itu ada beberapa anggota yang telah teridentifikasi tertular virus HIV. "Ada kecenderangan naik, karena faktor gaya hidup dan lingkungan. Iya ada yang positif HIV/AIDS," terangnya.
Komisi Penanggulangan AIDS Kota Depok melakukan pemetaan terhadap kaum homoseksual di Kota Depok, Jawa Barat. Terungkap ada 5.791 orang menjadi homoseksual. Pemetaan dilakukan sebagai upaya pencegahan penularan virus HIV/AIDS melalui hubungan seksual, terlebih laki-laki sesama laki-laki.
medcom.id, Depok: Komunitas Aksi Kemanusian Indonesia (KAKI) melakukan pendataan terhadap jumlah kaum homoseksual di Kota Depok. Dari pendataan ditemukan ada anggota komunitas yang berusia 14 tahun.
"Anggota di komunitas ada yang berusia 14 tahun, masih pelajar SMP," kata Koordinator Lapangan KAKI yang tidak mau disebutkan namanya melalui sambungan telepon kepada
Metrotvnews.com, Jumat (20/11/2015).
Dia menyebut, faktor gaya hidup menjadi penyebab utama adanya 'G' di Kota Depok. Faktor lingkungan juga mendukung menjadi suka sesama jenis, yaitu laki-laki suka laki-laki (LSL).
Dia menyebut kaum 'G' di Kota Depok meningkat sejak tahun 2014. Pria yang juga masuk dalam komunitas homoseksual di Depok ini mengatakan kebanyakan dari kaum 'G' merupakan pekerja. "Ya memang ada kecenderungan naik, karena gaya hidup dan faktor usia itu," jelas dia.
Bahkan, lanjut dia, di dalam komunitas ada yang sudah mempunyai istri dan anak. Dia menyebut dari hasil pendataan, sebelum menikah pria tersebut pernah melakukan hubungan seksual dengan laki-laki.
"Usia mereka ada yang berkisar 25 tahun sampai 30 tahun. Ada yang kuliah, bekerja, dan ada yang sudah berumah tangga," tukasnya.
Penyebab utamanya naiknya angka homoseksual adalah faktor gaya hidup dan lingkungan yang menjadikan laki-laki menyukai sesama laki-laki. Selain itu ada beberapa anggota yang telah teridentifikasi tertular virus HIV. "Ada kecenderangan naik, karena faktor gaya hidup dan lingkungan. Iya ada yang positif HIV/AIDS," terangnya.
Komisi Penanggulangan AIDS Kota Depok melakukan pemetaan terhadap kaum homoseksual di Kota Depok, Jawa Barat. Terungkap ada 5.791 orang menjadi homoseksual. Pemetaan dilakukan sebagai upaya pencegahan penularan virus HIV/AIDS melalui hubungan seksual, terlebih laki-laki sesama laki-laki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)
