Jakarta: Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya menambah lokasi penyekatan di Jakarta menjadi 100 titik. Penambahan titik penyekatan lantaran mobilitas masyarakat masih tinggi.
“Ada urgensi penambahan penyekatan,” kata Direktur Lantas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu, 14 Juli 2021.
Mobilitas masyarakat di Jakarta memang sempat turun 30 persen pada Senin, 5 Juli 2021. Ini berdasarkan evaluasi dari Google Mobility, Facebook Mobility, dan indeks cahaya malam.
“Tapi, tanggal 11 Juli 2021, penurunan mobilitas di bawah 20 persen,” ujar dia.
Baca: 9 Titik Penyekatan di Tol Jakarta-Cikampek Berlaku Buka Tutup
Sambodo menyebut penurunan itu belum sesuai target. Mobilitas masyarakat mesti ditekan 30 hingga 50 persen selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.
Alasan penambahan titik peyekatan lainnya, keunikan Jakarta sebagai hybrid concentric. Polisi sulit memerinci mana residensial, downtown, dan pusat kota.
“Ketika dilakukan pembatasan di batas-batas kota ternyata pergerakan di dalam kota masih tinggi,” ujar dia.
Ditlantas Polda Metro Jaya menambah titik penyekatan selama PPKM darurat. Kebijakan itu berlaku mulai Kamis, 15 Juli 2021 pukul 06.00 WIB.
Penyekatan terdiri dari 10 titik existing di batas kota, 15 titik di tol batas kota, 19 titik di dalam kota, dan 27 titik di ruas jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat. Kemudian 29 titik di wilayah penyangga Jakarta seperti Bekasi, Tangerang, dan Depok.
Jakarta: Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya menambah lokasi penyekatan di Jakarta menjadi 100 titik. Penambahan titik penyekatan lantaran mobilitas masyarakat masih tinggi.
“Ada urgensi penambahan penyekatan,” kata Direktur Lantas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu, 14 Juli 2021.
Mobilitas masyarakat di Jakarta memang sempat turun 30 persen pada Senin, 5 Juli 2021. Ini berdasarkan evaluasi dari Google Mobility, Facebook Mobility, dan indeks cahaya malam.
“Tapi, tanggal 11 Juli 2021, penurunan mobilitas di bawah 20 persen,” ujar dia.
Baca:
9 Titik Penyekatan di Tol Jakarta-Cikampek Berlaku Buka Tutup
Sambodo menyebut penurunan itu belum sesuai target. Mobilitas masyarakat mesti ditekan 30 hingga 50 persen selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat
(PPKM) darurat.
Alasan penambahan titik peyekatan lainnya, keunikan Jakarta sebagai
hybrid concentric. Polisi sulit memerinci mana residensial,
downtown, dan pusat kota.
“Ketika dilakukan pembatasan di batas-batas kota ternyata pergerakan di dalam kota masih tinggi,” ujar dia.
Ditlantas Polda Metro Jaya menambah titik penyekatan selama PPKM darurat. Kebijakan itu berlaku mulai Kamis, 15 Juli 2021 pukul 06.00 WIB.
Penyekatan terdiri dari 10 titik
existing di batas kota, 15 titik di tol batas kota, 19 titik di dalam kota, dan 27 titik di ruas jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat. Kemudian 29 titik di wilayah penyangga Jakarta seperti Bekasi, Tangerang, dan Depok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)
