medcom.id, Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI telah membongkar bangunan liar di kolong Tol Sediyatmo, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara. Pemprov DKI berencana mengubah kawasan di kolong tol itu jadi tempat olahraga.
Wali Kota Jakarta Utara Rustan Effendi mengatakan, pihaknya bakal berkoordinasi dengan pengelola tol buat memuluskan rencana itu. "Saya ingin usulkan bikin lapangan futsal atau lapangan untuk anak-anak. Yang penting bukan permukiman," kata Rustam, Rabu (2/3/2016).
Menurut dia, membangun fasilitas olahraga atau tempat bermain anak adalah bentuk pemanfaatan lahan kosong. Juga agar warga tak membangun permukiman lagi.
"Ya kalau tidak, kita ingin minta aksesnya ditutup. Semacam ada pemagaran," tambah dia.
Rustam menyebut ada sekitar 380 bangunan liar semipermanen berdiri di kolong Tol Sediyatmo. Meskipun kawasan itu sudah beberapa kali digusur, toh banyak warga memilih kembali mendirikan bangunan liar di sana.
Impitan ekonomi membuat warga memilih kembali tinggal di kolong tol. Mayoritas warga yang tinggal, kata Rustam, bukan warga beridentitas DKI.
Kawasan seluas sekitar satu hektare itu juga disebut jadi 'rumah dinas'nya pekerja seks komersial (PSK) Kalijodo.
Beberapa hari sebelum pembongkaran, Metrotvnews.com sempat menyusuri pemukiman warga kolong tol Sediyatmo. Selain diperuntukkan bagi tempat tinggal, beberapa bangunan dijadikam lapak usaha. Mulai dari usaha makanan juga toko kelontong.
medcom.id, Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI telah membongkar bangunan liar di kolong Tol Sediyatmo, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara. Pemprov DKI berencana mengubah kawasan di kolong tol itu jadi tempat olahraga.
Wali Kota Jakarta Utara Rustan Effendi mengatakan, pihaknya bakal berkoordinasi dengan pengelola tol buat memuluskan rencana itu. "Saya ingin usulkan bikin lapangan futsal atau lapangan untuk anak-anak. Yang penting bukan permukiman," kata Rustam, Rabu (2/3/2016).
Menurut dia, membangun fasilitas olahraga atau tempat bermain anak adalah bentuk pemanfaatan lahan kosong. Juga agar warga tak membangun permukiman lagi.
"Ya kalau tidak, kita ingin minta aksesnya ditutup. Semacam ada pemagaran," tambah dia.
Rustam menyebut ada sekitar 380 bangunan liar semipermanen berdiri di kolong Tol Sediyatmo. Meskipun kawasan itu sudah beberapa kali digusur, toh banyak warga memilih kembali mendirikan bangunan liar di sana.
Impitan ekonomi membuat warga memilih kembali tinggal di kolong tol. Mayoritas warga yang tinggal, kata Rustam, bukan warga beridentitas DKI.
Kawasan seluas sekitar satu hektare itu juga disebut jadi 'rumah dinas'nya pekerja seks komersial (PSK) Kalijodo.
Beberapa hari sebelum pembongkaran, Metrotvnews.com sempat menyusuri pemukiman warga kolong tol Sediyatmo. Selain diperuntukkan bagi tempat tinggal, beberapa bangunan dijadikam lapak usaha. Mulai dari usaha makanan juga toko kelontong.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MBM)
