Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat meninjau pelaksanaan program Penyediaan Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS). (Foto: Medcom.id/Theofillus Ifan)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat meninjau pelaksanaan program Penyediaan Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS). (Foto: Medcom.id/Theofillus Ifan)

30 Persen Siswa DKI Tak Sempat Sarapan

Theofilus Ifan Sucipto • 05 April 2019 11:11
Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengingatkan pentingnya pemberian makanan pendamping bagi anak-anak, terutama mereka yang telah bersekolah. Ini ia sampaikan saat meninjau pelaksanaan program Penyediaan Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS). Program ini bertujuan meningkatkan kecukupan gizi peserta didik.
 
"PMT-AS juga bertujuan meningkatkan ketahanan fisik siswa dalam mengikuti kegiatan belajar," kata Anies di SDN Kedaung 03 Pagi, Jakarta Barat, Jumat, 5 April 2019. 
 
Berdasarkan data pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, sekitar 30 persen siswa di Jakarta tidak sarapan saat berangkat ke sekolah. Hal ini, kata Anies, biasanya disebabkan karena keadaan ekonomi siswa tergolong rendah.

Karenanya Anies mendorong penuh pelaksanaan program PMT-AS. Apalagi, pelaksanaan program kali ini memiliki beberapa keunikan. Misalnya, variasi makanan yang disediakan sekolah bekerja sama dengan pemerintah provinsi lebih beragam.
 
Jika sebelumnya hanya dua menu, kini tersedia 29 varian menu sehat dan bergizi. Anies mencontohkan ada aneka buah, susu, hingga makanan berat seperti nasi tim dan nasi goreng. Semua menu, kata dia, telah mempertimbangkan faktor gizi, selera, dan kearifan lokal.
 
Baca juga: Cara Bandung Tingkakan Gizi Anak Sekolah
 
Menariknya, lanjut Anies, semua menu dibuat langsung oleh para orangtua siswa di dapur sekolah. Harapannya, mereka berhati-hati saat membuat makanan tersebut.
 
"Yang unik makanan ini dimasak orangtua siswa sehingga ketika masak, mereka sadar akan dikonsumsi oleh anaknya," ujarnya.
 
Namun dalam pembuatan makanan para orangtua tetap diawasi komite sekolah dan dinas kesehatan. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menyebut ini adalah contoh swakelola tempat yang selama ini digaungkan pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. 
 
Diketahui, program PMT-AS sudah dilaksanakan sejak 2017. Tahun ini, anggaran program ini sebesar Rp324 miliar yang akan dialokasikan ke 144 ribu siswa yang tersebar di 459 sekolah di 53 kelurahan dari 267 kelurahan di Jakarta. 
 
Anies berharap ke depannya program ini menjangkau seluruh sekolah di Jakarta. "Insyallah kita akan jangkau semua sekolah," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan