medcom.id, Jakarta: Mapolda Metro Jaya telah menetapkan kecelakaan maut tergulingnya truk ekspedisi JNE Mitsubishi Fuso B 9642 BCI di Tol Wiyoto Wiyono, Minggu (5/10/2014) lalu, sebagai kecelakaan tunggal. Truk mengalami pecah ban kiri, kemudian hilang kendali sebelum menabrak bahu jalan sebelah kanan dan terguling.
Supir truk Dedi Sulaeman dan kenek truk Mulyono terpental keluar truk saat terguling. Supir truk tewas ditempat akibat terbentur aspal, sedangkan kenek dilarikan ke Rumah Sakit Mitra Kemayoran pascakecelakaan.
"Keduanya tidak menggunakan sabuk pengaman. Keduanya terlempar keluar, supir tewas di lokasi dan kenek mengalami cidera parah," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Rikwanto di kantornya Mapolda Metro Jaya, Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (15/10/2014).
Menurutnya, kecelakaan ini terjadi lantaran truk Fuso itu mengalami pecah ban ketika melintas di Tol Wiyoto Wiyono. Truk yang sehabis menyalip bus pariwisata ini mengalami pecah ban, kemudian hilang kendali ke kanan sebelum terguling dua kali.
"Ban yang pecah menyebabkan mobil box membanting stir kekanan. dia pecah ban kiri depan, bekas pecahannya ada," kata dia.
Sedangkan, bus pariwisata dan sebuah mobil Lamborghini yang dikendarai pengacara Hotman Paris Hutapea yang panik melihat kecelakaan ini lantas bertubrukan di belakang truk yang terguling. Namun, setelah tubrukan bus pariwisata yang ditenggarai berwana putih ini langsung kabur meninggalkan lokasi kejadian.
"Tidak ada bersentuhan (dengan truk). Jadi bus pariwisata itu membanting stir ke kanan lalu menabrak lamborghini yang ada disebelah kanan," tandasnya.
Pihak kepolisian pun akan menghentikan kasus kecelakaan ini karena tewasnya sopir truk akibat kecelakaan tunggal.
medcom.id, Jakarta: Mapolda Metro Jaya telah menetapkan kecelakaan maut tergulingnya truk ekspedisi JNE Mitsubishi Fuso B 9642 BCI di Tol Wiyoto Wiyono, Minggu (5/10/2014) lalu, sebagai kecelakaan tunggal. Truk mengalami pecah ban kiri, kemudian hilang kendali sebelum menabrak bahu jalan sebelah kanan dan terguling.
Supir truk Dedi Sulaeman dan kenek truk Mulyono terpental keluar truk saat terguling. Supir truk tewas ditempat akibat terbentur aspal, sedangkan kenek dilarikan ke Rumah Sakit Mitra Kemayoran pascakecelakaan.
"Keduanya tidak menggunakan sabuk pengaman. Keduanya terlempar keluar, supir tewas di lokasi dan kenek mengalami cidera parah," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Rikwanto di kantornya Mapolda Metro Jaya, Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (15/10/2014).
Menurutnya, kecelakaan ini terjadi lantaran truk Fuso itu mengalami pecah ban ketika melintas di Tol Wiyoto Wiyono. Truk yang sehabis menyalip bus pariwisata ini mengalami pecah ban, kemudian hilang kendali ke kanan sebelum terguling dua kali.
"Ban yang pecah menyebabkan mobil box membanting stir kekanan. dia pecah ban kiri depan, bekas pecahannya ada," kata dia.
Sedangkan, bus pariwisata dan sebuah mobil Lamborghini yang dikendarai pengacara Hotman Paris Hutapea yang panik melihat kecelakaan ini lantas bertubrukan di belakang truk yang terguling. Namun, setelah tubrukan bus pariwisata yang ditenggarai berwana putih ini langsung kabur meninggalkan lokasi kejadian.
"Tidak ada bersentuhan (dengan truk). Jadi bus pariwisata itu membanting stir ke kanan lalu menabrak lamborghini yang ada disebelah kanan," tandasnya.
Pihak kepolisian pun akan menghentikan kasus kecelakaan ini karena tewasnya sopir truk akibat kecelakaan tunggal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LOV)
