Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengeklaim fasilitas kesehatan yang dimiliki Ibu Kota siap melawan virus korona (covid-19) pada masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi. DKI telah memiliki 67 rumah sakit khusus menangani covid-19.
"Dari 67 rumah sakit khusus covid-19 itu tersedia lebih dari 3.500 tempat tidur dan lebih dari 500 ruang ICU (untuk menangani pasien terjangkit covid-19)," kata Anies dikutip dari video YouTube 'Gebyar Dzikir dan Doa untuk Keberkahan Jakarta', Jumat, 26 Juni 2020.
Anies menyebut penggunaan fasilitas kesehatan khusus covid-19 belum optimal. Hingga saat ini fasilitas yang digunakan untuk menangani pasien covid-19 baru sekitar 30-35 persen.
Artinya, masih tersedia cukup banyak ruang dan fasilitas untuk penanganan pasien virus korona. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengajak warga untuk mendoakan benteng terakhir Jakarta tetap sehat dan mampu bekerja menangani wabah covid-19.
"Kerja kita makin hari makin terasa dampaknya. Karena itu mohon doanya bagi mereka yang bekerja di tempat-tempat itu penuh risiko," ujar dia.
Baca: Pasien Positif Covid-19 di Jakarta Bertambah 195 Kasus
Dia juga mengapresiasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jakarta yang mendorong umatnya untuk beribadah di rumah. Serta membuka kegiatan beribadah di Masjid dengan tetap merujuk pada epidemiologi dan imbauan Pemprov DKI Jakarta.
"Bila pada masa pandemi kemarin, para alim ulama tidak menjadi pendorong untuk kita berada di rumah, saya tidak bisa membayangkan situasi Jakarta ini seperti apa. Ini sebuah contoh bagaimana kita di Jakarta bahu membahu,” kata Anies.
Anies mengajak seluruh masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan. Konsistensi warga menjadi bukti DKI siap melawan virus yang pertama kali menjangkiti Wuhan, Tiongkok, tersebut.
"Dalam sejarah Jakarta yang sudah hampir 500 tahun, tahun 2020 ini, mari kita sama-sama torehkan catatan yang indah tentang bagaimana kita tangguh di dalam menghadapi wabah ini," tegas Anies.
Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengeklaim fasilitas kesehatan yang dimiliki Ibu Kota siap melawan virus korona (covid-19) pada masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi. DKI telah memiliki 67 rumah sakit khusus menangani covid-19.
"Dari 67 rumah sakit khusus covid-19 itu tersedia lebih dari 3.500 tempat tidur dan lebih dari 500 ruang ICU (untuk menangani pasien terjangkit covid-19)," kata Anies dikutip dari video YouTube 'Gebyar Dzikir dan Doa untuk Keberkahan Jakarta', Jumat, 26 Juni 2020.
Anies menyebut penggunaan fasilitas kesehatan khusus covid-19 belum optimal. Hingga saat ini fasilitas yang digunakan untuk menangani pasien covid-19 baru sekitar 30-35 persen.
Artinya, masih tersedia cukup banyak ruang dan fasilitas untuk penanganan pasien virus korona. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengajak warga untuk mendoakan benteng terakhir Jakarta tetap sehat dan mampu bekerja menangani wabah covid-19.
"Kerja kita makin hari makin terasa dampaknya. Karena itu mohon doanya bagi mereka yang bekerja di tempat-tempat itu penuh risiko," ujar dia.
Baca:
Pasien Positif Covid-19 di Jakarta Bertambah 195 Kasus
Dia juga mengapresiasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jakarta yang mendorong umatnya untuk beribadah di rumah. Serta membuka kegiatan beribadah di Masjid dengan tetap merujuk pada epidemiologi dan imbauan Pemprov DKI Jakarta.
"Bila pada masa pandemi kemarin, para alim ulama tidak menjadi pendorong untuk kita berada di rumah, saya tidak bisa membayangkan situasi Jakarta ini seperti apa. Ini sebuah contoh bagaimana kita di Jakarta bahu membahu,” kata Anies.
Anies mengajak seluruh masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan. Konsistensi warga menjadi bukti DKI siap melawan virus yang pertama kali menjangkiti Wuhan, Tiongkok, tersebut.
"Dalam sejarah Jakarta yang sudah hampir 500 tahun, tahun 2020 ini, mari kita sama-sama torehkan catatan yang indah tentang bagaimana kita tangguh di dalam menghadapi wabah ini," tegas Anies.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)
