Kemegahan Tanah Abang Sambut Jokowi dan Duterte

medcom.id, Jakarta: Presiden Joko Widodo dan Presiden Filipina Rodrigo Duterte akan blusukan ke Pasar Tanah Abang, hari ini. Jelang kedatangan kedua presiden itu, Pasar Tanah Abang terlihat megah, Blok A, dan B terlihat rapi.   Jerly salah satu pengujung Tanah Abang terkesan dengan ketertiban dan kebersihan Tanah Abang hari ini. Biasanya, Tanah Abang selalu sesak dengan pedagang kaki lima dan parkir liar.   "Mau nyebrang saja susah. Sekarang terlihat megah, bersih, nyaman, anak dipandang," kata Jerly kepada Metrotvnews.com saat ditemui di lobby Blok B Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat, (10/9/2016).   Dia mengungkapkan, depan pintu masuk blok B biasanya disesaki pedagang kaki lima yang menjajakan berbagai macam dagangan. "Sekarang hanya ada satu dua, tapi keseluruhan sudah rapi," kata Jerly.  Pasar Tanah Abang terlihat rapi. Foto: MTVN/Nur Azizah Hal serua diungkapkan pengunjung Tanaha Abang lainnya, Dila menyebut Pasar Tanah Abang hari ini bersolek. "Biasanya ada saja sampah di depan Blok A. terus di Jalan banyak berserakan plastik belanjaan dan makanan," ujar Dila. Baca: Presiden Rodrigo Duterte Sapa Komunitas Filipina di Indonesia Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Pusat Rahmat Lubis mengatakan, pihaknya telah melakukan penertiban sejak pagi. Tujuannya, bukan hanya semata-mata kedatangan presiden, tapi untuk ketertiban dan kenyamanan pengunjung.   "Hari ini sudah tiga kali keliling Tanah Abang. Kegiatan ini setiap hari kami lakukan, bukan karena ada presiden saja," kata Rahmat. Pasar Tanah Abang terlihat rapi. Foto: MTVN/Nur Azizah  Rahmat mengkalim tidak ada yang spesial dengan kedatangan mantan gubernur DKI itu. Pihaknya juga tidak melakukan penambahan personel. "Kami hanya punya 70 personel. Enggak ada penambahan, semua berjalan seperti biasa," ujar Rahmat.   Presiden akan didampingi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan sejumlah menteri Kabinet Kerja untuk menyambut Duterte di Pasar Tanah Abang.   Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, Duterte dan Pemerintah RI akan membahas pengamanan di Perairan Sulu dan penyanderaan oleh kelompok Abu Sayyaf. Duterte dan perwakilan Pemerintah Indonesia juga membahas isu bilateral terkait politik, ekonomi, sosial, dan budaya.  Pasar Tanah Abang terlihat rapi. Foto: MTVN/Nur Azizah Di luar kasus penyanderaan, hubungan diplomatik Indonesia-Filipina sebenarnya terjalin cukup lama, sejak 1949. Kedua negara bekerja sama mengeksplorasi cara-cara memerangi terorisme dan bentuk-bentuk kejahatan transnasional lain yang mengancam perbatasan mereka dan secara lebih luas di Asia Tenggara.   Maret 2011, para pemimpin dari kedua negara sepakat menandatangani nota kesepahaman untuk meningkatkan kerja sama di bidang keamanan, pertahanan, perbatasan, perlindungan pekerja migran, pendidikan dan olahraga.