Jakarta: Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno tak masalah DPRD DKI Jakarta memasukkan anggaran rehabilitasi kolam ikan sebesar Rp620 juta di RAPBD 2018. Malah, DPRD kata dia harus punya air mancur seperti di Balai Kota.
"Ya mungkin juga perlu seperti air mancur di tempat sini. Jadi di depan dan di belakang ada air mancur untuk menambah kesejukan," kata Sandi di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu, 22 November 2017.
Sandi menyebut, air mancur dapat meningkatkan persatuan antara eksekutif dan legislatif. Kendati begitu, biaya rehabilitasi kolam ikan harus dihemat.
"Ya nanti harus dipastikan cari yang sehemat mungkin, itu kan budget," tutur dia.
Terpisah, Sekretaris DPRD DKI Muhammad Yuliadi mengatakan, uang Rp620 juta itu untuk perbaikan dan bongkar pasang kolam. Setelah itu kolam akan dibuat baru lagi.
(Baca juga: DPRD DKI Anggarkan Rehabilitasi Kolam Ikan Rp620 Juta)
Dia mengaku anggaran sudah diperhitungkan oleh Dinas Pemukiman. "Sudah hitung-hitungan. Ada kok rinciannya. Jadi, enggak asal bikin angka," ujar dia.
Yuliadi menuturkan, pihaknya sengaja mengusulkan rehabilitasi kolam lebih awal agar tidak ditolak. Tahun 2016, DPRD juga sempat mengusulkan hal yang sama tetapi tidak disetujui Kementerian Dalam Negeri.
Anggaran tersebut dicoret karena dinilai tidak sesuai Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) 2017. "Ini bukan kegiatan baru. Ini rencana kegiatan lama yang belum terealisir," imbuh dia.
Jakarta: Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno tak masalah DPRD DKI Jakarta memasukkan anggaran rehabilitasi kolam ikan sebesar Rp620 juta di RAPBD 2018. Malah, DPRD kata dia harus punya air mancur seperti di Balai Kota.
"Ya mungkin juga perlu seperti air mancur di tempat sini. Jadi di depan dan di belakang ada air mancur untuk menambah kesejukan," kata Sandi di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu, 22 November 2017.
Sandi menyebut, air mancur dapat meningkatkan persatuan antara eksekutif dan legislatif. Kendati begitu, biaya rehabilitasi kolam ikan harus dihemat.
"Ya nanti harus dipastikan cari yang sehemat mungkin, itu kan budget," tutur dia.
Terpisah, Sekretaris DPRD DKI Muhammad Yuliadi mengatakan, uang Rp620 juta itu untuk perbaikan dan bongkar pasang kolam. Setelah itu kolam akan dibuat baru lagi.
(Baca juga:
DPRD DKI Anggarkan Rehabilitasi Kolam Ikan Rp620 Juta)
Dia mengaku anggaran sudah diperhitungkan oleh Dinas Pemukiman. "Sudah hitung-hitungan. Ada kok rinciannya. Jadi, enggak asal bikin angka," ujar dia.
Yuliadi menuturkan, pihaknya sengaja mengusulkan rehabilitasi kolam lebih awal agar tidak ditolak. Tahun 2016, DPRD juga sempat mengusulkan hal yang sama tetapi tidak disetujui Kementerian Dalam Negeri.
Anggaran tersebut dicoret karena dinilai tidak sesuai Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) 2017. "Ini bukan kegiatan baru. Ini rencana kegiatan lama yang belum terealisir," imbuh dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)
