Polri Gagalkan Peredaran 140 Ribu Butir Ekstasi di Bali

Jakarta: Bareskrim Polri menggagalkan peredaran 140 ribu butir ekstasi di Bali. Barang haram itu dikirim dari Belanda dan Brazil. Direktur Tindak Pidana Narkoba (Dittipidnarkoba) Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa mengatakan pengungkapan kasus ini berkat informasi KPU Bea Cukai Tipe C Soekarno-Hatta Ditjen Bea Cukai Kementerian Keuangan terkait adanya pengiriman narkotika jenis ekstasi dari Belanda menuju Indonesia pada awal Juni 2023. Barang haram itu dikirim dalam jumlah besar. "Untuk menindaklanjuti informasi tersebut, Dittipidnarkoba Bareskrim Polri membentuk tim yang terdiri dari personel Dittipidnarkoba Bareskrim Polri dan Bea Cukai untuk melakukan profiling terhadap pihak yang akan menerima kiriman ekstasi tersebut," kata Mukti dalam konferensi pers di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Jumat, 30 Juni 2023. Mukti menyebut tim melakukan pembuntutan dan pengembangan. Kemudian, berhasil mengungkap jaringan penerima di Jakarta pada awal Juni 2023.   "Menahan empat orang tersangka atas nama TS, YAI, IJ dan UK di beberapa tempat kejadian perkara dengan total barang bukti ekstasi sebanyak 40.000 butir," ujar Mukti. Mukti mengatakan tim melakukan pengembangan terhadap para tersangka. Kemudian, diperoleh informasi bahwa akan ada pengiriman ekstasi lainya dengan modus mengirimkan dari Brazil tujuan Bali. Selanjutnya, tim melakukan penyelidikan di Bali. Penyidik menangkap kurir berinisial JM di Badung, Bali pada Sabtu, 24 Juni 2023. Lalu, menyita barang bukti 50 ribu butir ekstasi. "Pada pengembangannya berhasil ditangkap tersangka PAS alias I yang berperan sebagai pengendali di Bogor, Jawa Barat," ujar jenderal bintang satu itu. Mukti mengatakan tim terus melakukan oengembangan dan menangkap tersangka TLP alias I di Jakarta Barat pada 26 Juni 2023. Pada hari yang sama, polisi juga menangkap IGN BTAP alias P selaku kurir di Denpasar, Bali dengan barang bukti 50 ribu butir ekstasi. Dalam pengembangan selanjutnya, polisi menangkap tersangka ID GK alias O selaku pengendali pada 27 Juni 2023. Pada hari yang sama juga menangkap DAKM selalu kurir di Buleleng, Bali. "Total 10 orang tersangka dan 140 ribu butir ekstasi dibawa ke kantor Dittipidnarkoba Bareskrim Polri untuk penyidikan lebih lanjut," ucap mantan Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya itu. Para tersangka telah ditangkap. Mereka dijerat Pasal 114 ayat (2) juncto Pasal 122 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman pidana mati dan penjara seumur hidup atau paling singkat 6 tahun dan paling lama 20 tahun penjara dan pidana denda minimal Rp1 miliar dan maksimal 10 miliar.