medcom.id, Jakarta: Langkah Bareskrim Mabes Polri menangkap dan menetapkan tersangka sejumlah pihak menuai kritik. Sejumlah pihak menyebut Polri perlu dievaluasi. Kabareskrim Komjen Budi Waseso dengan lapang dada menerima kritik dan evaluasi kepada Korps Bhayangkara.
"Boleh saja jika ada beberapa hal yang perlu diperbaiki, ya diperbaiki. Tidak ada masalah," kata Komjen Budi Waseso di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin (4/5/2015).
Sejauh ini, jenderal bintang tiga itu belum melihat ada kesalahan yang dilakukan Polri. "Tapi tetap evaluasi jika ada penangkapan yang kurang pas. Semua untuk kebaikan," tambahnya.
Penangkapan penyidik KPK Novel Baswedan membuat Polri menjadi sorotan. Polri juga memaksa Novel untuk menggelar rekonstruksi di Pantai Panjang Bengkulu untuk kasus penembakan terhadap tersangka kasus pencurian sarang walet terjadi.
Novel menolak dengan alasan belum pernah diperiksa dan di-BAP. Hal ini juga menjadi sorotan. Penangkapan dan tindakan terhadap Novel dianggap kurang pas dan terlalu dipaksakan.
Sebelum itu, Polri mentersangkakan dua pimpinan KPK, Abraham Samad dan Bambang Widjojanto. Abraham Samad sempat ditahan di Polres Sulselbar. Namun, beberapa jam setelahnya penangguhan Abraham Samad dikabulkan. Rentetan kasus ini menambah panas kisruh Polri-KPK. Untuk itulah wacana evaluasi Polri kencang berhembus.
medcom.id, Jakarta: Langkah Bareskrim Mabes Polri menangkap dan menetapkan tersangka sejumlah pihak menuai kritik. Sejumlah pihak menyebut Polri perlu dievaluasi.
Kabareskrim Komjen Budi Waseso dengan lapang dada menerima kritik dan evaluasi kepada Korps Bhayangkara.
"Boleh saja jika ada beberapa hal yang perlu diperbaiki, ya diperbaiki. Tidak ada masalah," kata Komjen Budi Waseso di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin (4/5/2015).
Sejauh ini, jenderal bintang tiga itu belum melihat ada kesalahan yang dilakukan Polri. "Tapi tetap evaluasi jika ada penangkapan yang kurang pas. Semua untuk kebaikan," tambahnya.
Penangkapan penyidik KPK Novel Baswedan membuat Polri menjadi sorotan. Polri juga memaksa Novel untuk menggelar rekonstruksi di Pantai Panjang Bengkulu untuk kasus penembakan terhadap tersangka kasus pencurian sarang walet terjadi.
Novel menolak dengan alasan belum pernah diperiksa dan di-BAP. Hal ini juga menjadi sorotan. Penangkapan dan tindakan terhadap Novel dianggap kurang pas dan terlalu dipaksakan.
Sebelum itu, Polri mentersangkakan dua pimpinan KPK, Abraham Samad dan Bambang Widjojanto. Abraham Samad sempat ditahan di Polres Sulselbar. Namun, beberapa jam setelahnya penangguhan Abraham Samad dikabulkan. Rentetan kasus ini menambah panas kisruh Polri-KPK. Untuk itulah wacana evaluasi Polri kencang berhembus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)
